Vaksinasi Covid-19 di Filipina Berjalan Lambat, Rodrigo Duterte Ancam Hukum Pejabat Lokal

3 November 2021, 20:54 WIB
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte berjanji berikan hukuman bagi para pejabat lokal yang gagal melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan sesuai target. /Reuters/Lean

 

PR BEKASI – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan pada Rabu, 3 November 2021 bahwa pejabat pemerintah daerah akan diberi hukuman gagal mencapai target vaksinasi Covid-19-19 ketika negara itu berupaya membuka ekonomi.

Filipina, yang memiliki salah satu pandemi virus Covid-19 terburuk di Asia, sejauh ini telah sepenuhnya melaksanakan vaksinasi terhadap lebih dari sepertiga populasi atau sebanyak 77 juta orang yang memenuhi syarat untuk disuntik.

Rodrigo Duterte mengatakan tidak ada alasan mengapa vaksinasi harian tidak dapat ditingkatkan hingga setidaknya 1 juta dari rata-rata 500.000 karena negara itu memiliki stok vaksin yang cukup.

"Kami melihat garis patahan dalam gambaran keseluruhan program vaksinasi kami. Saya tidak puas," kata Rodrigo Duterte dalam sebuah rekaman pidato, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Cindy Obenita Berhasil Wakili Filipina sebagai Pemenang Miss Intercontinental 2021

Rodrigo Duterte mengatakan pejabat lokal yang tidak melakukan atau menggunakan dosis vaksin yang diberikan kepada mereka dengan cara yang paling cepat akan diberi sanksi dan dimintai pertanggungjawaban.

Namun, dia tidak menjelaskan terkait hukuman yang akan diberikan bagi para pejabat yang gagal mencapai vatagetksinasi dengan cepat.

Pemerintah Filipina telah secara bertahap melonggarkan pembatasan Covid-19, dan pada hari ini, mengumumkan akan mencabut jam malam yang diberlakukan di wilayah ibu kota Manila mulai Kamis, 4 November 2021.

Rodrigo Duterte Duterte meminta polisi dan militer untuk menggunakan pesawat dan helikopter untuk mengirimkan vaksin lebih cepat ke seluruh provinsi.

Baca Juga: Pemenang Miss Universe Filipina 2021 Mengaku Biseksual, Tuai Kontroversi hingga Disebut Miss LGBT

"Pasokan vaksin tidak akan lagi melewati pemerintah provinsi karena itu akan terjadi kemacetan lagi," kata Rodrigo Duterte.

Rodrigo Duterte sangat bergantung pada angkatan bersenjata untuk memerangi pandemi di Filipina.

Filipina diketahui telah memberlakukan salah satu penguncian paling parah di dunia dan mengangkut pasokan medis ke seluruh negeri dan internasional.

"Setelah pengiriman dengan pesawat dan tiba di pusat operasi vaksin, helikopter di sana akan mengambil alih. Mereka yang akan membawanya ke pemerintah kota," katanya.

Baca Juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte Mundur dari Politik, Batal Jadi Calon Wapres

Sementara itu, juru bicara militer Filipina, Kolonel Ramon Zagala mengatakan bahwa pihaknya memiliki kemampuan mengangkut barang dengan cepat sehingga mempermudah proses distribusi vaksin.

Pada pertemuan Selasa, 2 November 2021, Carlito Galvez, kepala gugus tugas Covid-19 negara itu, mengakui bahwa pemerintah daerah perlu meningkatkan kapasitas mereka untuk melaksanakan vaksinasi lebih banyak orang per hari.

Tak hanya itu, mereka juga diminta untuk membeli sistem rantai dingin mereka sendiri untuk menyimpan lebih banyak vaksin.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler