Hampir Hancurkan Stasiun Ruang Angkasa, Tindakan Sembrono Rusia Dikecam Dunia Internasional

16 November 2021, 16:12 WIB
Tindakan sembrono Rusia mendapat kecaman dari dunia internasional setelah puing-puing bekas uji coba rudal yang hancur meluncur cepat ke arah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). /REUTERS

PR BEKASI – Uji coba rudal yang dilakukan Rusia di ruang angkasa telah memicu kemarahan dunia internasional.

Pasalnya, Rusia dianggap melakukan tindakan sembrono karena puing-puing ruang angkasa bekas rudal yang hancur meluncur cepat ke arah Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Tindakan Rusia tersebut dianggap telah membahayakan aktivitas ISS beserta tujuh astronot yang tinggal di stasiun ruang angkasa.

Baca Juga: Terancam Ditabrak Satelit China, Astronot Diminta Kabur dari Stasiun Ruang Angkasa

Sebelumnya, NASA pada Senin, 14 November 2021 telah mengeluarkan peringatan siaga setelah mendeteksi puing-puing rudal Rusia sedang meluncur cepat ke arah ISS.

NASA mengkonfirmasi lebih dari 1.500 bit dan potongan satelit Rusia yang meledak dikirim meluncur melewati ISS setelah Rusia menargetkan salah satu satelitnya sendiri.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan Rusia secara sembrono melakukan uji coba satelit destruktif dari pendakian langsung dan rudal anti-satelit terhadap salah satu satelitnya sendiri.

Baca Juga: Minta AS Buat Roket Nuklir untuk Saingi China di Ruang Angkasa, NASA Picu Kekhawatiran Konflik

"Ini telah menghasilkan lebih dari 1.500 keping puing orbit yang dapat dilacak dan ratusan ribu puing orbital yang lebih kecil yang sekarang mengancam kepentingan semua negara," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 16 November 2021.

Ned Price melanjutkan dengan mengatakan uji coba rudal Rusia akan secara signifikan meningkatkan risiko penghuni stasiun ruang angkasa, termasuk dua kosmonot Rusia yang tinggal di dalamnya.

Uji coba rudal menyebabkan keadaan darurat di ISS, mendorong krunya untuk melarikan diri menggunakan pesawat ruang angkasa.

Baca Juga: AS Ketar-ketir, China Uji Coba Rudal Hipersonik Ruang Angkasa Berkekuatan Super

Para astronot menunggu di pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia dan SpaceX Crew Dragon untuk segera melarikan diri bila sewaktu-waktu stasiun ruang angkasa dihantam puing-puing roket.

Sejak itu mereka diberitahu untuk melanjutkan kegiatan normal tetapi harus menutup beberapa palka stasiun sepanjang hari ini.

Puing-puing ruang angkasa mengelilingi Bumi dengan kecepatan lebih dari 17.000 mete/jam dan dapat menembus lambung stasiun ruang angkasa dengan mudah.

Baca Juga: Aktris Rusia Yulia Peresild Kalahkan Tom Cruise, Shooting Film Pertama di Ruang Angkasa

Bahkan benda-benda kecil dapat menusuk ISS dan menyebabkan depresurisasi.

Tindakan Rusia telah dikutuk oleh komunitas ilmiah, karena membahayakan nyawa para astronot, tetapi juga karena membahayakan satelit dan pesawat ruang angkasa lainnya.

Ocean McIntyre, asisten ilmu di NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) mengutuk keras tindakan sembrono Rusia tersebut.

Baca Juga: Pakar NASA Bunyikan Alarm Bahaya Atas Masalah Serius di Stasiun Ruang Angkasa

"Apakah tidak ada dua kosmonot Rusia di papan ISS sekarang? Siapa yang waras akan menyetujui hal seperti ini? Apakah ada yang melihat kemungkinan dampak jangka pendek dari puing-puing ini di luar ISS?" katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Eric Berger, penulis buku dan editor ruang angkasa di Ars Technica.

"Apa yang dilakukan Rusia menembak jatuh satelitnya sendiri di orbit rendah Bumi telah menciptakan 1.500 potongan puing yang dapat dilacak, dan dengan sengaja mengancam ISS. Sungguh malapetaka," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler