Anak di China Buat Petisi Minta Ayahnya Dihukum Atas Dugaan Telah Membakar dan Siksa Ibunya Bertahun-tahun

29 November 2021, 09:12 WIB
Ilustrasi Chen Changyu (20) meminta ayahnya Chen Jiwei dihukum atas dugaan telah menyiksa dan bakar ibunya Yu Xiuying. /Pexels/ Pixabay

PR BEKASI – Seorang anak di China membuat petisi di media sosial Weibo, mendesak ayahnya segera ditangkap atas dugaan telah membakar ibunya.

Chen Changyu berusia 20 tahun membagikan petisi tersebut pada Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Sedunia diperingati setiap 25 November.

South China Morning Post melaporkan bahwa Chen Changyu dalam petisinya mendesak agar ayahnya Chen Jiwei untuk dihukum.

Baca Juga: Refly Harun: Ahok Perlu Belajar Menahan Diri untuk Tidak Bicara Mengenai BUMN

Selain dugaan kasus pembunuhan Chen Jiwei diduga juga kerap menyiksa ibunya, Yu Xiuying, selama bertahun-tahun lamanya.

Puncaknya pada bulan Maret 2021, Chen Jiwei membakar rumah mereka di Xuanwei, provinsi Yunnan hingga menyebabkan Yu Xiuying mengalami luka bakar serius.

Saat kejadian Chen Changyu bekerja di kota lain tetapi ia segera menelpon polisi saat kebakaran terjadi. Namun polisi baru mengajukan kasus tersebut pada bulan Oktober dan masih belum ada tindakan.

Baca Juga: Jadwal Pemeliharaan Listrik Bekasi Senin, 29 November 2021: Babelan dan Bantar Gebang Siap-siap Padam

Setelah postingannya di Weibo menarik perhatian publik minggu ini, polisi menghubunginya untuk memberitahu dia bahwa ayahnya telah ditahan awal bulan ini, katanya kepada media daratan.

Orang tua Chen bertengkar pada malam 14 Maret sebelum ayahnya membakar rumah mereka dengan bensin, melukai mereka berdua, kata Chen kepada Jiupai News yang berbasis di Wuhan.

Sang suami terluka ringan, tetapi Yu menderita luka bakar hingga 55 persen di tubuhnya dan meninggal di rumah sakit empat bulan kemudian kata Chen kepada Jiupai News.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Purwakarta Hari Ini Senin, 29 November 2021: Pemadaman Terjadi Sekitar Pamanukan

“Ayahku berada di sisiku hanya selama beberapa tahun saja. Saya tidak ingat apa-apa selain dia memukuli dan memarahi saya,” kata Chen.

Selama ini Chen Changyu mengaku hanya dibesarkan oleh Yu sendirian dan jarang melihat ayahnya di rumah.

"Saya sangat berharap ayah saya dihukum,” kata Chen dalam petesinya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AsiaOne pada Senin, 29 November 2021.

Baca Juga: Ahok Sebut Banyak Kontrak Rugikan BUMN, Refly Harun: Bisa Jadi Benar

“Sehingga ibu saya beristirahat dengan tenang sesegera mungkin," sambungnya.

Kasus Chen mencuat beberapa hari setelah kasus KDRT lainnya terungkap di China.

Dalam kasus lain seorang pria bermarga Wang dari daerah Cangxi, provinsi Sichuan, China barat daya, mencekik istrinya hingga tewas.

Baca Juga: Cholil Nafis Minta Reuni 212 Tak Ungkit Masalah yang Sudah Selesai: Timbulkan Kecurigaan

Wang juga menyembunyikan mayat istrinya di rumah selama lebih dari dua bulan. Ia menyimpan mayat istrinya di kulkas menurut tetangga korban kepada thecover.cn.

Menurut sebuah laporan oleh kelompok hak-hak perempuan yang berbasis di Beijing, Weiping, sejak China mengesahkan Undang-Undang Anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga pertamanya pada tahun 2016.

Semenjak itu ada 942 kasus kekerasan dalam rumah dan mengakibatkan kematian 1.214 korban yang dilaporkan hingga akhir 2019.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Asia One

Tags

Terkini

Terpopuler