Uni Eropa Siap Lakukan Embargo Senjata pada Militer Myanmar, Usai Pembantaian Terjadi di Negara Bagian

31 Desember 2021, 07:45 WIB
Uni Eropa siap menyita senjata milik militer Myanmar, usai adanya pembantaian terhadap penduduk di negara bagian. /Reuters/Stringer

PR BEKASI - Permohonan sanksi untuk Myanmar dari 27 anggota Uni Eropa datang setelah pembantaian brutal terjadi di negara bagian Kayah pekan lalu.

Uni Eropa ingin memprotes militer Myanmar setelah membunuh 30 warganya dengan brutal.

Uni Eropa juga siap berikan sanksi tinggi atas kekejaman Militer Myanmar. Mereka juga mendesak embargo senjata internasional pada Myanmar.

Diketahui militer Myanmar telah melakukan serangkaian kudeta terhadap pemerintah Myanmar sejak tahun lalu.

Tidak hanya itu, militer Myanmar juga telah melakukan banyak tindak kekejaman terhadap rakyat Myanmar.

Baca Juga: Kondisi Penduduk Afghanistan Makin Memprihatinkan, Warga Miskin yang Kelaparan Terpaksa Makan Makanan Basi

Inilah alasan mengapa Uni Eropa dan berbagai negara merasa geram terhadap tindakan militer Myanmar.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari TRT World pada Jumat, 31 Desember 2021, dikabarkan Uni Eropa siap bersatu melakukan penyitaan senjata terhadap militer Myanmar.

Hal ini dilakukan bila militer Myanmar tidak segera menyudahi tindakan kudeta mereka.

“Mengingat meningkatnya kekerasan di Myanmar, diperlukan peningkatan tindakan pencegahan internasional, termasuk embargo senjata. Uni Eropa juga siap untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap rezim militer," kata Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell.

Baca Juga: Viral Video Emak-emak Berdaster Marah-marah ke Penjaga Toko Sepatu hingga Mengaku Jadi Istri Kajari

Lebih dari 30 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dan jenazah mereka dibakar militer Myanmar.

Tidak hanya itu bahkan militer Myanmar telah melakukan tindakan yang lebih brutal terhadap rakyat.

Militer Myanmar telah melakukan tindakan mutilasi, pemerkosaan, dan serangkaian tindakan di luar moral.

Sejak kudeta militer, UE telah memberlakukan sanksi terhadap militer Myanmar, para pemimpin dan entitasnya.

Bantuan keuangan UE kepada Myanmar juga dihentikan dan bantuan legitimasi pemerintah militer juga dibekukan.

Bahkan setiap negara siap menutup setiap pembelian senjata untuk militer Myanmar.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler