Berembus Kabar Muncul Tandingan Virus Corona yang Tewaskan Penderita Hanya dalam 2 Hari, Simak Faktanya

29 Februari 2020, 16:16 WIB
TABUNG tes yang mengandung sampel positif virus corona, 29 Januar 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah menyebarnya virus corona yang dikabarkan baru saja memasuki Afrika, masyarakat baru-baru ini kembali dihebohkan artikel yang memberitakan kemunculan penyakit misterius yang mewabah di Afrika

Penyakit misterius yang belum diketahui namanya itu bahkan dianggap jauh lebih mematikan dibanding virus corona yang menjadi teror global.

Dalam artikel yang beredar luas di jejaring maya itu, tersemat foto yang memperlihatkan 3 petugas kesehatan mengenakan baju putih lengkap membawa kantong oranye yang biasa digunakan untuk membungkus tubuh mayat akibat tragedi tertentu.

Baca Juga: Son Heung-Min Pulang ke Korea, Tottenham Hotspur Ambil Tindakan Terkait Virus Corona

Baca Juga: Dinobatkan sebagai Negara Maju oleh Amerika Serikat, Indef: Indonesia Belum Penuhi Kriterianya

Disebutkan dalam artikel tersebut, penyakit misterius itu bersumber dari infeksi virus. Berikut ini narasi yang terdapat dalam artikel tersebut.

“Muncul lagi virus baru yang jauh lebih mematikan. Kalau virus corona butuh 14 hari untuk membunuh korban yang terinfeksi, jenis virus baru ini cukup 48 jam atau 2 hari untuk mencabut nyawa penderitanya”.

Kemunculan penyakit misterius akibat virus jenis baru dalam artikel itu dapat membuat mengidapnya meninggal dunia hanya dalam kurun waktu 48 jam atau 2 hari.

Penyakit tersebut dianggap lebih mematikan dibanding penyakit infeksi paru-paru akibat virus corona yang bisa membunuh korbannya dalam 14 hari setelah positif terinfeksi.

Virus mematikan itu disebut pertama kali muncul di Nigeria, negara di Afrika barat dengan jumlah penduduk 190,9 juta jiwa.

Bahkan, pembuat artikel menyebut dia mengutip informasi yang bersumber dari The Guardian yang dipublikasikan pada 11 Februari 2020.

Baca Juga: Ayah di Sukabumi Tega Cabuli Anak Tirinya saat Istri Jadi TKI di Arab Saudi

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com, Kementerian Komunikasi dan Informasi menyatakan informasi dalam artikel tersebut sebagai disinformasi.

Artikel tersebut dengan sengaja dibuat kemudian disebarkan di media sosial dengan tujuan menipu.

Foto yang memperlihatkan 3 petugas kesehatan membawa kantong jenazah oranye dalam artikel merupakan tim pemakaman yang berasal dari Palang Merah Liberia.

Tim pemakaman tersebut nyatanya sedang mengevakuasi jasad yang terinfeksi virus ebola di wilayah Banjor, Monrovia, Liberia pada 24 Oktober 2014.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler