Ini Perjuangan Mansour Abbas untuk Palestina, Tuai Kecaman Israel

18 Januari 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi. Mansour Abbas disebutkan berupaya agar keinginan rakyat Palestina di sejumlah wilayah bisa membentuk negara bagian di Israel. /Pixabay/hosny_salah

PR BEKASI - Mansour Abbas dengan menggerakan Ra'am telah mendorong maju dengan prioritas dari dalam koalisi.

Tujuan Mansour Abbas dengan Ra'am, disebut untuk mengamankan anggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk komunitas Arab.

Selain itu, juga untuk meningkatkan kondisi kehidupan dan meminimalkan tingkat kejahatan yang memecahkan rekor.

Baca Juga: Ghozali Everyday Dapat Tawaran Kerja dari Deddy Corbuzier, Ini Kata Ayah Azka

Atas perintah Ra'am, pemerintah mengizinkan beberapa desa Badui yang berada di gurun Negev selatan.

Partai yang dipimpin oleh Mansour Abbas juga memerintahkan pemerintah menghubungkan sumber daya listrik kepada ribuan rumah yang dibangun secara ilegal.

Tindakan Mansour Abbas telah menuai berbagai kecamaan positif maupun negatif.

Baca Juga: Spoiler One Piece 1038, Bukan Sabo yang Mati Usai Dihadang Admiral Fujitora dan Ryokugyudi Mariejoa

Dikabarkan beberapa pekan lalu Mansour Abbas mengancam akan menahan suara partainya di parlemen, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Washington Post tanggal 17 Januari 2022.

Tindakan Mansour Abbas ini sebagai protes terhadap penanaman pohon di tanah yang diklaim oleh Badui di Negev.

Mansour Abbas juga mendorong kembali upaya elemen koalisi nasionalis untuk memperpanjang undang-undang.

Baca Juga: Kabar Gembira, Disperdag Kabupaten Bekasi Kembali Gelar OPM Minyak Goreng, Catat Waktunya

Undang-undang tersebut berisi mencegah warga Palestina yang menikah dengan warga Israel untuk mendapatkan hak tinggal.

Mansour Abbas berulang kali dicap sebagai simpatisan teroris oleh anggota parlemen ultra-nasionalis oposisi.

Mansour Abbas juga menentang undang-undang pro-LGBT dalam sebuah koalisi.

Baca Juga: Soimah Ditantang Rias Wajahnya Mirip Chrisye, Netizen Malah Sebut Mirip Mayang

Mansour Abbas juga menghadapi kritik dari kalangan warga Israel.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler