PIKIRAN RAKYAT - Di Tiongkok, seperti halnya di Inggris orang menghindari aktivitas sosial untuk menghindari penyebaran virus corona yang mematikan tersebut.
Hal ini juga ternyata berpengaruh pada kehidupan hewan-hewan yang masih berkeliaran bebas.
Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Star, sekelompok gajah terlihat sedang berkerumun di tengah perkebunan warga, dari sekelompok itu terdapat 2 gajah yang terlihat terkapar karena diduga mabuk setelah meminum anggur.
Baca Juga: Sirip Ikan Prasejarah Elpisyostege Watsoni Gambarkan Asal-usul Tangan Manusia dalam Evolusi
Sekitar 14 gajah yang tinggal di Provinsi Yunan, Tiongkok juga terkena dampaknya, sehingga mereka mencari makan beramai-ramai ke sebuah kebun milik warga.
Karena terbiasa diberi makan oleh manusia, mereka berangkat untuk "mencari tahu" apa yang sedang terjadi.
Kawanan gajah itu masuk ke toko jagung desa terdekat dan akhirnya minum 30 kg anggur jagung.
Baca Juga: Panic Buying Bisa Dipicu Pembatasan Pembelian Bahan Pokok
Hal ini mungkin wajar saja jika gajah-gajah itu mabuk, dua dari kawanan gajah itu terliha sedang berbaring di atas perkebunan teh milik warga.
Sementara itu, efek atau kekuatan dari anggur jagung tidak diketahui, sebuah studi tahun 1984 menetapkan bahwa gajah mabuk oleh kandungan alkohol dalam darah sekitar 0,05-0,1 gram hingga 100 mg.
Itu berarti gajah seberat 3 ton harus mengkonsumsi sekitar 10 liter alkohol (pada 7 persen ABV) untuk mencapai mabuk yang sejati.
Konservasionis, Parveen Kaswan menunjukkan bahwa gajah menyukai minuman, mencari buah-buahan matang dengan alkohol di dalamnya dan tempat-tempat di mana orang membuat minuman keras.
"Beberapa terkejut mengetahui bahwa gajah menyukai alkohol. Mereka sangat menyukainya, bahkan buah Mahua, nanas matang, dan nangka," tulisnya dalam unggahannya di twitter.
"Mereka menggali lokasi di mana para warga menyimpan minuman keras buatan negara itu. Ini adalah masa Handiya, di beberapa gubuk suku, Anda akan melihat banyak yang menjualnya," tuturnya.
Diketahui populasi gajah di Tiongkok menurun dan hampir memasuki status kategori langka.
Begitu mereka diketahui berkeliaran di seluruh negeri, hari ini tidak ada lebih dari 250 gajah liar yang dapat ditemukan di seluruh Tiongkok.***