Yakini Metanol Bisa Sembuhkan Corona, Ratusan Warga Iran Tewas Usai Meminumnya

30 Maret 2020, 13:03 WIB
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan warga Iran dilaporkan meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang sakit setelah mengonsumsi metanol di tengah desas-desus bahwa cairan itu dapat membantu menyembuhkan penyakit yang disebabkan virus corona.

Iran tengah berjuang mengatasi pandemi virus corona yang telah menewaskan sekira 2.400 orang di seluruh negeri dan menginfeksi 32.332 lainnya.

Warga Iran akhirnya mencari-cari obat virus corona, yang sampai saat ini belum ada yang menyatakan kesahihannya. Mereka kebanyakan terpengaruh kabar tentang obat itu yang beredar di media sosial.

Baca Juga: MotoGP Ditunda karena Corona, Para Pebalap Adu Jari dalam Balapan Resmi di PlayStation

Baca Juga: Planet K2-18b Disebut Bisa Jadi Rumah untuk Manusia

Baca Juga: Raja Thailand Isolasi Diri saat Virus Corona di Hotel Alpine Bersama 20 Selir Picu Amarah Warganya

Beberapa keluarga telah mengambil langkah keliru mencoba solusi tak bertanggung jawab yang menyebar di media sosial, termasuk alkohol yang dilarang di Iran.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent, Senin 30 Maret 2020, disebutkan bahwa media Iran mengonfirmasi hampir 300 orang tewas setelah meminum metanol.

Dokter di Iran yang membantu Kementerian Kesehatan mengatakan kepada Associated Press bahwa peristiwa itu merupakan masalah serius. Dia memperkirakan jumlah kematian mencapai 480, dan 2.850 orang sakit.

“Negara-negara lain hanya memiliki satu masalah, yaitu pandemi virus corona baru. Namun, kami berjuang di dua masalah di sini,” kata Dr Hossein Hassanian, Penasihat Kementerian Kesehatan Iran.

Baca Juga: 5.000 Orang Lebih Daftarkan Diri Jadi Relawan Penanganan Virus Corona, dari Anak Muda hingga Lansia

"Kami harus menyembuhkan orang-orang yang keracunan alkohol dan pasien virus corona," ujarnya.

Video yang disiarkan di jaringan TV Iran dan dibagikan secara daring menunjukkan bocah laki-laki berusia 5 tahun, yang tampaknya menjadi buta setelah orangtuanya memberinya cairan yang dihubungkan ke alat bantu pernapasan.

Menurut beberapa laporan, selama dua minggu terakhir, orang-orang di provinsi barat daya Khuzestan ditangkap karena menjual metanol untuk mencegah penyakit virus corona. Kasus meminum metanol juga dilaporkan di selatan kota Shiraz, di Karaj, dan Yazd.

Mengutip laporan yang diterbitkan di tabloid Inggris awal Februari 2020lalu, akun media sosial Iran memberitakan bahwa guru sekolah Inggris dan yang lainnya dapat menyembuhkan virus corona dengan wiski dan madu.

Baca Juga: 2 Pasien Positif Virus Corona di Kabupaten Bogor Dinyatakan Sembuh

Dikombinasikan dengan pedoman bahwa sanitizer berbasis alkohol dapat digunakan sebagai tindakan higienis terhadap virus, beberapa orang telah menyimpulkan bahwa minum alkohol bukti tinggi dapat membunuh penyakit.

Alkohol dilarang di Iran. Pemerintah mengamanatkan bahwa produsen metanol beracun menambah warna buatan dalam produk mereka sehingga masyarakat dapat membedakannya dari etanol, jenis alkohol yang dapat digunakan untuk membersihkan luka dan minuman beralkohol.

Akan tetapi, beberapa produsen alkohol bajakan menggunakan metanol sebagai tambahan dalam kandungan minuman yang mereka buat. Bahkan, mencampurnya dengan pemutih untuk menutupi warna yang ditambahkan.

Di seluruh kawasan, negara-negara telah memperketat pembatasan mereka. Libanon telah memperpanjang penutupan secara nasional, termasuk penutupan perbatasan, bandara, dan pemberlakuan jam malam hingga 12 April 2020.

Otoritas militer Iran mengatakan pada Jumat 27 Maret 2020 bahwa mereka mendirikan rumah sakit dengan 2.000 tempat tidur di pusat pameran di Teheran untuk menopang sistem kesehatan setempat.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: The Independent

Tags

Terkini

Terpopuler