Wanita Positif Virus Corona 90 Tahun: Berikan Ventilator Ini untuk Pasien Muda Saja

9 April 2020, 07:05 WIB
Staf medis gawat darurat memakai pakaian pelindung, duduk di dalam sebuah ambulans saat memindahkan pasien dengan penyakit virus korona (COVID-19) ke Rumah Sakit Masih Daneshvari di Tehran, Iran, Senin (30/3/2020).* /REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT – Usia yang nyaris menyentuh angka seabad tidak menyurutkan simpati dan keinginannya untuk menolong sesama.

Seorang nenek yang berusia 90 tahun yang dilarikan ke rumah sakit akibat infeksi Virus Corona menolak saat dokter yang merawatnya hendak memasang ventilator.

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari World of Buzz nenek tersebut bernama Suzanne Hoylaerts yang berusia 90 tahun merupakan warga yang tinggal di Kota Lubbeek, Belgia.

Baca Juga: Abaikan Imbauan Karantina Mandiri, Wanita Ini Buat Ibunya Terinfeksi Virus Corona

Ia menolak layanan rumah sakit dan menyuruh para dokter memasangkan ventilator tersebut ke pasien yang jauh lebih muda darinya.

Sederhana alasan Suzanne hanya ingin pasien lain mendapat penanganan terbaik karena ia merasa selama masa hidupnya sudah sangat bahagia.

Suzanne mengatakan jika ia harus meninggal akibat infeksi virus corona pun tidak masalah karena ia memiliki kehidupan yang sangat indah bersama keluarganya.

Baca Juga: PSBB Akan Diterapkan Mulai 10 April di DKI Jakarta, Kendaraan Roda 2 Dilarang Berboncengan

“Simpan ventilator ini untuk anak-anak muda, jangan berikan padaku karena selama 90 tahun ini hidupku amat sangat bahagia,” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari World of Buzz.

Sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit, Suzanne mengaku tidak memiliki gejala yang meningindikasikan infeksi virus corona. Ia hanya tidak nafsu makan dan sedikit nyeri di bagian bahu.

Suzanne berpikir saat itu ia hanya nyeri pada bahu akibat posisi tidur yang salah.

Baca Juga: Jamin Nasib Pekerja Seni di Tengah Virus Corona, Kemendikbud Berikan Bantuan Bersyarat

Namun tidak lama setelah itu ia mulai merasa sesak napas dan kemudian anaknya Judith membawa sang ibu ke klinik terdekat.

Judith mengatakan bahwa ibunya memang memiliki riwayat penyakit pneumonia pada tahun 2019 lalu.

Namun setelah diperiksa, dokter menyarankan Suzanne agar dirujuk ke rumah sakit. Setelah tiba di rumah sakit, para petugas medis segera membawa Suzanne ke UGD.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Pasien Virus Corona, Rumah Sakit Diminta Terapkan Metode Triase

Sayangnya setelah otoritas kesehatan Belgia menerapkan pembatasan area dan kunjungan bagi seluruh pasien setelah pandemi virus corona merebak di negara tersebut, Judith tidak diizinkan menemani sang ibu.

“Jangan menangis! Kamu sudah melakukan segalanya untuk membuatku bangga. Aku sangat bahagia,” ujarnya sebelum keduanya berpisah karena Suzanne harus dilarikan ke UGD.

Setelah melakukan pemeriksaan dan menjalani perawatan di rumah sakit, dokter menyatakan Suzanne terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Pembangunan di Pedesaan Tetap Berjalan di Tengah Pandemi Demi Cegah Banyaknya Pengangguran

2 hari setelah dirawat Suzanne meninggal dunia. Judith saat itu sangat terpukul akan kepergian sang ibu.

Dokter mengatakan kepadaa Judith, sebelum meninggal Suzanne menolak dipasangkan ventilator. Suzanne ingin ventilator tersebut diberikan kepada pasien lain yang masih muda.

Ia mengatakan tidak masalah jika dirinya harus meninggal karena infeksi virus corona karena selama 90 tahun hidupnya sudah sangat bahagia bahkan dia memiliki keluarga yang membuat dirinya menjadi orang paling beruntung di dunia ini.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: World of Buzz

Tags

Terkini

Terpopuler