Penembakan Massal Terburuk dalam Sejarah Kanada, Tewaskan 16 Orang

ILUSTRASI penembakan.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pria bersenjata di Provinsi Nova Scotia, Kanada menewaskan sedikitnya 16 orang, termasuk seorang wanita bernama Mountie, menurut pihak berwenang setempat pada Minggu, 19 April 2020.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, Polisi Mount Kanada Royal Leather (RCMP) mengungkapkan pelaku bernama Gabriel Wortman seorang dokter gigi ini muncul menggunakan perlengkapan layaknya seorang polisi.

Pria berusia 51 tahun itu juga berupaya untuk menyamarkan mobil yang dikendarainya agar mirip dengan mobil polisi.

Gabriel Wortman menembaki orang-orang di sejumlah lokasi di Provinsi Atlantik selama 12 jam tanpa henti yang mengakibatkan korban tewas sebanyak 16 orang. Peristiwa ini mengulang kejadian penembakan massal setelah 30 tahun berlalu.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Konstruksi Bandara Kediri Segera Dimulai 

Sementara itu, Kepala Inspektur Polisi Mount Kanada Leather mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat pembataian itu kemungkinan akan meningkat.

"Hampir pasti akan lebih dari 16. Berapa banyak lebih dari 16, saya tidak tahu," katanya.

Saat hendak mengamankan tersangka, RCMP yang bertugas terlibat baku tembak dengan tersangka hingga akhirnya satu orang anggota perwira  RCMP bernama Heidi Stevenson yang masih berusia 23 tahun turut menjadi korban tewas dalam penembakan sadis itu.

Menurut keterangan polisi, tidak ada kaitannya antara Wortman dengan para korbannya dan pihaknya hingga kini belum mengetahui motivasi pelaku melakukan hal tersebut.

Kepala RCMP Nasional Brenda Lucki mengatakan sejauh ini Gabriel Wortman tidak mengindikasikan aksi penembakannya ke arah yang berkaitan dengan terorisme.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi COVID-19, Konstruksi Bandara Kediri Segera Dimulai 

"Hari ini menjadi hari yang menyedihkan bagi Nova Scotia dan kejadian ini akan terus teringat hingga tahun-tahun berikutnya," kata Lee Bergerman, komandan RCMP.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Nova Scotia mengatakan sangat terpukul dengan kejadian yang terjadi di wilayahnya.

"Ini adalah salah satu tindakan kekerasan yang paling tidak masuk akal dalam sejarah provinsi kami," kata Perdana Menteri Nova Scotia, Stephen McNeil.

Peristiwa tersebut terjadi kurang lebih 12 jam, dan itu merupakan aksi pembunuhan massal tersadis dalam lebih dari 30 tahun terakhir di negara tersebut.

Baca Juga: Jadwal Program TV Belajar dari Rumah TVRI Senin, 20 April 2020

Setelah sebelumnya pada Desember 1989, seorang pria bersenjata membunuh 15 perempuan di Montreal.

Peristiwa penembakan massal jarang terjadi di Kanada, yang mana hukum soal persenjataannya lebih ketat dibandingkan Amerika Serikat.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler