Anggap Berpihak Pada Tiongkok, Donald Trump Sebut WHO sebagai 'Boneka Tiongkok'

19 Mei 2020, 14:31 WIB
PRESIDEN AS Donald Trump berbicara dalam pertemuannya dengan para eksekutif restoran di Gedung Putih pada 18 Mei 2020.* /AFP/

PIKIRAN RAKYAT - Seakan tak ada habisnya perdebatan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemerintah Tiongkok terkait wabah virus corona yang hingga kini masih menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia.

Kini Trump kembali melontarkan pernyataannya, yang menuding Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlalu memihak pada Tiongkok. Trump menyebut WHO sebagai 'Boneka Tiongkok'.

"Mereka (WHO) adalah boneka Tiongkok, mereka Tiongkok-sentris, untuk membuatnya (Tiongkok) lebih bagus," kata Trump di Gedung Putih.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari AFP, pada Selasa, 19 Mei 2020, Trump juga mengonfirmasi dirinya sedang mempertimbangkan untuk memangkas atau membatalkan dukungan AS untuk WHO, yang merupakan badan kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Baca Juga: Donald Trump Sebut Telah Konsumsi Obat Malaria, Kemanjurannya Dipertanyakan

Selama ini AS menjadi donatur terbesar dengan memberikan dana kepada WHO sekitar USD 450 juta atau Rp 6,6 triliun setiap tahunnya.

Kini, rencana untuk memangkas bantuan itu akan dilakukan Trump atas sikap WHO yang terlalu memihak pada Tiongkok.

"Mereka memberikan kita banyak saran yang buruk," kata Trump.

Ini bukan kali pertama Trump mengeluarkan kritikan pedas atas pemerintah Tiongkok.

Sebelumnya, Trump juga mengaku tidak ingin berbicara lagi dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan mengancam akan memutus hubungan dengan negeri Tirai Bambu itu.

Baca Juga: Langgar Program Asimilasi, Bahar Smith Ditempatkan di Sel Pengasingan 

Trump menuduh Tiongkok menyembunyikan hal yang sebenarnya dari virus corona dan membiarkannya menyebar tanpa terkendali di seluruh dunia.

Namun, Tiongkok telah membantah tuduhan itu. Tiongkok menegaskan telah memberikan segala data mengenai awal kemunculan virus corona ke WHO.

Bukan hanya dengan pemerintah Tiongkok, belakangan ini Trump sempat adu mulut dengan mantan presiden AS Barack Obama.

Obama menyebut cara Trump menangani pandemi virus corona sebagai bencana dengan kekacauan yang mutlak.

Baca Juga: Tiongkok Dukung Penyelidikan Covid-19 Setelah Didesak 100 Negara, Tunggu Pandemi Reda 

Tak terima dengan kritikan itu, Trump sebut Obama sebagai presiden yang tidak kompeten.

Menurut Trump, jarang ada mantan presiden yang menegur penggantinya, tetapi Obama melakukannya.

Di Amerika Serikat sendiri wabah virus corona telah memicu gangguan perekonomian besar-besaran, bahkan secara global telah menyebabkan lebih dari 300 ribu jiwa meninggal dunia.

Berdasarkan laporan dari situs World Meters, per tanggal 19 Mei 2020 kasus yang terinfeksi secara global mencapai 4.887.654 kasus.

Baca Juga: Cek Fakta: Ganjar Pranowo Disebut Izinkan Salat Id dengan Syarat, Simak Faktanya  

Sementara itu hingga kini negara AS masih menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yakni mencapai 1.550.294 kasus, dengan jumlah kasus kematian 91.981 jiwa.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler