Uni Eropa Tuding Tiongkok di Balik Gelombang Disinformasi Terkait Virus Corona

11 Juni 2020, 17:22 WIB
BENDERA Uni Eropa.* /PIXABAY

PR BEKASI - Uni Eropa menuduh Tiongkok di balik gelombang disinformasi mengenai asal usul virus corona atau Covid-19 yang beredar di Eropa.

Dikutip dari The Guardian oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Kamis, 11 Juni 2020 Uni Eropa menuduh dan menyalahkan Tiongkok karena telah melakukan kampanye disinformasi di organiasi di benua biru tersebut.

Kini Uni Eropa tengah menyusun rencana untuk mengatasi gelobang besar mengenai fakta-fakta yang keliru tentang pandemi virus corona.

Baca Juga: Batalkan Layanan Pesan Antar di Filipina Bisa Dipenjara Selama 6 Tahun

Komisi Eropa mengatakan bahwa Rusia dan Tiongkok sedang menjalankan operasi pengaruh dan kampanye disinformasi di Uni Eropa, lingkungannya, dan secara global.

Pernyataan tersebut juga pertama kalinya eksekutif Uni Eropa secara terbuka menyebut bahwa Tiongkok sebagai sumber disinformasi selama ini.

Politisi Prancis sangat marah ketika kedutaan besar Tiongkok melalui situs web resminya mengklaim pada pertengahan April, di puncak pandemi Eropa, bahwa para pekerja medis meninggalkan pekerjaan mereka sehingga penduduknya banyak yang meninggal dunia.

Baca Juga: Kenali Manfaat Tidur dengan Posisi Miring ke Kanan

Diplomat tiongkok yang tidak disebutkan namanya juga mengklaim salah bahwa 80 anggota parlemen Prancis melakukan penghinaan terhadap kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Saya percaya jika kami memiliki bukti, kami tidak boleh menghindar," kata Vra Jourová, wakil presiden komisi Eropa.

"Apa yang juga kami saksikan adalah usaha untuk melemahkan demokrasi kami dan tanggapan kami terhadap krisis, misalnya klaim adanya laboratorium biologi rahasia AS di bekas republik Soviet yang telah disebarkan oleh pihak pro-Kremlin dan China." tuturnya.

Baca Juga: Usai Beri Pernyataan Bahwa OTG Tidak Menularkan Covid-19, WHO Disebut Alami Kemunduran

"Saya sangat percaya bahwa Uni Eropa yang secara geopolitik kuat, hanya dapat terwujud jika kita tegas," ujar Jourová.

Pernyataan tersebut mendukung harapan presiden komisi Eropa Ursula von der Leyen, agar badan tersebut memiliki pengaruh lebih besar di dunia.

Kini negara-negara anggota Uni Eropa tengah 'bergulat' dengan Tiongkok dalam berbagai bidang, dari kebijakan luar negeri, keamanan, hingga ekonomi.

Baca Juga: Lantunkan Lagu 'Hati yang Kau Sakiti', Rossa Banjir Pujian Meski Rekaman dengan Alat Seadanya

Komisi Uni Eropa juga mengeluarkan teguran kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena telah mengampanyekan efek berbahaya dari menyuntikkan pemutih yang diklaim bisa menyembuhkan virus corona.

Pihaknya menyatakan bahwa klaim palsu itu bisa sangat berbahaya bagi gelarnya.

Pasalnya, Pusat Kontrol Racun Belgia telah mencatat bahwa da peningkatan 15 persen kematian terkait pemutih.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler