Paus Fransiskus Cium Bendera Ukraina, Kecam Aksi Pembantaian di Bucha

7 April 2022, 11:59 WIB
Paus Fransiskus mencium bendera Ukraina yang dikirim langsung dari tempat pembantaian warga sipil di Bucha, Rabu, 6 April 2022. /Reuters/Remo Casilli/

PR BEKASI - Belum juga reda, invasi Ukraina masih berlangsung. Kali ini Paus Fransiskus mengecam pembantaian di Bucha.

Seorang Paus Fransiskus mencela pembantaian yang dilakukan di Bucha, bahkan ia mencium bendera Ukraina yang sudah tak berbentuk dari kota yang telah dihancurkan di dekat Ibukota tersebut.

Pada hari Rabu lalu, selama audiensi umum mingguannya di Vatikan, Paus Fransiskus memberitahu bahwa ia mengecam pembantaian yang dilakukan di Bucha atas nama kemanusiaan.

Baca Juga: Terbaru, Aturan Bagi Penumpang Transportasi Udara Bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri

Paus Fransiskus mengatakan bahwa perang di Ukraina bukan membawa kelegaan dan harapan melainkan membawa sebuah kekejaman seperti pembantaian yang dilakukan di Bucha.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari CBSNews pada 7 April 2022, Paus Fransiskus menjelaskan kekejaman yang dilakukan Rusia semakin menjadi, apalagi kepada warga sipil.

Tidak hanya itu, Rusia bahkan menyerang perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya di Ukraina.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Kesehatan Internasional Hari Ini Kamis 7 April 2022, Download Secara Gratis

Paus Fransiskus mengatakan jika mereka adalah korban yang tidak berdosa.

"Mereka adalah korban yang darah tak berdosanya yang berteriak ke langit dan memohon 'Hentikan perang ini! Biarkan senjata diam! Berhenti menabur kematian dan kehancuran'," kata Fransiskus dalam audiensi.

Paus kemudian mengangkat bendera Ukraina yang ternoda dan mengundang sekelompok anak-anak pengungsi Ukraina ditemani oleh dua wanita untuk bergabung dengannya di podium.

Baca Juga: One Piece 1046: Luffy Zoro Sanji Bangkit, Raizo Siapkan Misi Besar

Dia kemudian melipat bendera dan menciumnya.

Ia mengatakan jika anak-anak tersebut harus mengungsi dan datang ke negara asing karena perang.

"Jangan lupakan mereka, dan jangan lupakan rakyat Ukraina," tuturnya.

Baca Juga: Malaysia Adakan Program Khusus Ramadhan Saudi di Kuala Lumpur, Bagikan Kurma dan Al-Quran

Saat ini diperkirakan sekitar 90% dari lebih dari 4,2 juta pengungsi Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari termasuk perempuan dan anak-anak.

Sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh PBB gagal menghentikan serangan brutal Rusia di negaranya, Paus Fransiskus menggemakan pernyataan itu.

Paus Fransiskus menambahkan dalam audiensinya, ia mengatakan bahwa banyak negara yang meletakkan empatinya terhadap Ukraina, akan tetapi banyak dari mereka justru beradu siapa yang memiliki kekuatan paling besar dan saat perang seperti ini justru mereka tengah menyaksikan impotensi organisasi internasional.

Baca Juga: Jadwal Korea Open 2022 Hari Ini Kamis 7 April 2022, Sembilan Wakil Indonesia Berlaga di Babak 16 Besar

Hal ini sangat disayangkan, tetapi Paus Fransiskus mengatakan kami tidak bisa banyak berbuat. Paus Fransiskus memohon tanpa henti untuk penghentian permusuhan sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina.

Paus telah mengkonfirmasi bahwa dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Kyiv dan bahwa diplomat Vatikan bekerja di belakang layar dalam upaya untuk menghentikan perang.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: CBSNEWS

Tags

Terkini

Terpopuler