PR BEKASI - Secara umum, banyak orang akan setuju bahwa meminum alkohol adalah hal yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Bagi yang meminum alkohol, pada kenyataannya tidak mampu mengonsumsinya setiap waktu.
Namun, yang perlu diketahui adalah terdapat pengaruh meminuman mengandung alkohol terkait dengan peningkatan jumlah usia.
Baca Juga: KPK Tetapkan Ade Yasin dan Rekan Sebagai Tersangka Kasus Suap
Pada tahun 2013, sebuah laporan hasil penelitian di Business Insider, mengatakan bahwa orang yang secara teratur minum minuman yang mengandung alkohol hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.
Bir atau sebotol anggur biasanya dilakukan oleh peminum moderat di masanya, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Yourtango.
Charles Holahan, psikolog Universitas Texas, mengamati pada orang berusia 55 hingga 65 tahun selama periode 20 tahun.
Baca Juga: Daftar Teori Terburuk hingga One Piece 1048, Luffy Kalahkan Kaido di Mariejoa
Bahwa tingkat kematian tertinggi ditemukan bagi mereka yang tidak pernah minum minuman mengandung alkohol, menurut hasil studinya.
Bahkan kemungkinannya lebih rendah untuk peminum berat, dan terendah untuk peminum moderat yang menikmati satu sampai tiga minuman per hari.
Di antara peminum moderat, 41 persen meninggal sebelum waktunya dibandingkan dengan 69 persen yang bukan peminum.
Baca Juga: One Piece 1048 Reddit, Gear 5th Luffy Kepanasan, Kaido Terpental ke Penjara Udon
Bagaimana mungkin peminum alkohol lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal sebelum waktunya dibandingkan bukan peminum?
Ini karena, disebutkan, meskipun ada efek negatif alkohol jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi, minuman beralkohol memiliki manfaat kesehatan jika diminum dalam jumlah sedang.
Untuk bir, diinformasikan, mengandung berbagai vitamin dan nutrisi yang baik untuk tubuh, seperti potasium, kalsium, serat, dan antioksidan.
Baca Juga: POPULE HARI INI: Grap Ingin Membunuh Shanks hingga Kumpulan Twibbon Idul Fitri
Vitamin dan nutrisi dalam bir itu dikatakan dapat dapat memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit jantung, batu ginjal, rheumatoid arthritis, dan bahkan kanker.***