Ilmuwan Mulai Paham Covid-19 Juga Serang Ginjal, Jantung, Hati, dan Otak

27 Juni 2020, 12:23 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/

 

PR BEKASI - Para ilmuwan kini memahami sejumlah masalah kesehatan yang disebabkan virus corona. Beberapa di antaranya mungkin akan berefek panjang terhadap pasien dan sistem kesehatan mereka.

Selain masalah pernapasan, SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, juga menyerang banyak sistem organ. Pada beberapa kasus, membuat kerusakan yang sangat parah.

"Kami pikir ini hanya virus pernapasan. Ternyata juga menyerang ginjal, jantung, hati, otak, dan organ lain. Kami tidak menyadari itu pada awalnya," kata dr. Eric Topol, ahli jantung dan direktur Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, Amerika Serikat seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Baca Juga: Sebut Komunis Tiongkok Ancaman Terbesar, FBI: Tak Ada yang Seperti Ini Sejak Perang Dingin

Selain gangguan pernapasan, pasien virus corona dapat mengalami gangguan pembekuan darah yang dapat menyebabkan strok dan peradangan ekstrem berbagai sistem organ.

Virus corona juga dapat menyebabkan komplikasi neurologis yang berkisar dari sakit kepala, pusing, dan kehilangan rasa atau bau hingga kejang dan kebingungan.

Proses pemulihannya bisa memakan waktu lama, tidak lengkap, dan mahal, dengan dampak besar mempengaruhi kualitas hidup.

Ahli jantung di Northwestern Medicine di Chicago, Dr. Sadiya Khan, mengatakan bahwa manifestasi virus corona sangat luas dan beragam.

Baca Juga: Sosok Misterius di Curug Gunung Salak Tertangkap Kamera, Buat Warganet Merinding

“Dengan influenza, orang dengan kondisi jantung yang mendasarinya juga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi,” kata Khan.

Hal yang mengejutkan tentang virus corona adalah tingkat komplikasi yang terjadi di luar paru-paru.

Pasien yang berada di unit perawatan intensif atau menggunakan ventilator selama berminggu-minggu perlu menghabiskan waktu yang lama di rehabilitasi untuk mendapatkan kembali mobilitas dan kekuatan.

“Studi baru saja dilakukan untuk memahami efek jangka panjang dari infeksi,” kata Jay Butler, wakil direktur penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

Baca Juga: Dimusnahkan Kementan, Kenali Bahaya Jamur Enoki dan Kandungan Bakteri Listeria yang Mencemarinya

"Kami mendengar laporan anekdot tentang orang-orang yang kelelahan, napas pendek. Berapa lama itu akan berlangsung, sulit diprediksi," kata Butler.

Igor Koralnik, kepala penyakit infeksi-saraf di Northwestern Medicine Amerika Serikat meninjau literatur ilmiah saat ini dan menemukan sekira setengah dari pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit dengan komplikasi neurologis seperti pusing, penurunan kewaspadaan, sulit berkonsentrasi, gangguan bau dan rasa, kejang, strok, dan nyeri otot.

Koralnik, yang temuannya diterbitkan dalam Annals of Neurology, telah memulai klinik rawat jalan untuk pasien virus corona untuk mempelajari apakah masalah faktor neurologi itu bersifat sementara atau permanen.

Khan melihat kesamaan penyakit ini dengan HIV, virus yang menyebabkan AIDS. Fokus awal tenaga kesehatan adalah pada jumlah kematian.

"Dalam beberapa tahun terakhir, kami sangat fokus pada komplikasi kardiovaskular dari penyintas HIV," kata Khan.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler