Nahas, Wanita Asal Kanada Tewas Diserang Beruang Grizzly Saat Menelepon Ayahnya

26 Agustus 2020, 13:28 WIB
Ilustrasi beruang hitam /Pixabay

PR BEKASI - Ayah dari seorang wanita asal Kanada yang terbunuh oleh beruang hitam mengatakan, bahwa saat insiden itu berlangung, dirinya tengah berbicara melalui sambungan telepon dengan putirnya.

Wanita bernasib nahas itu bernama Stephanie Blais (44), bersama suaminya, Curtis, dan dua anaknya yang masih kecil saat itu sedang berada di kamar penginapan di wilayah terpencil di Provinsi Saskatchewan, Kanada.

Awalnya, Blais menelepon sang ayah karena pasokan air di penginapannya mengalami gangguan, lantas ia akhirnya mencoba menghubungi ayahnya.

Baca Juga: Wisata Gunung Bromo Resmi Dibuka Jumat 28 Agustus 2020, Pengunjung Tidak Perlu Rapid Test

"Dia menghubungi saya untuk memberitahu bahwa saluran air di sana tidak berfungsi, meski suaminya telah mencoba memperbaikinya. Dia kemudian menyuruh putranya, Eli, untuk mengambil antena di dalam kamar penginapan," ucap ayahnya, Hubert Esquirol, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian, Rabu, 26 Agustus 2020.

Beberapa detik kemudian, dia mendengar suara seperti orang sedang menelan air ludahnya sendiri, lalu seketika suasana hening.

"Sambungan telepon masih terhubung selama beberapa menit sebelum saya menutup telepon dan mencoba meneleponnya lagi," ujar Esquirol.

Baca Juga: Rumor Kepergian Lionel Messi Kian Kuat, Perkataan Ronald Koeman Bikin Geram sang Megabintang

"Suaranya sangat mengganggu pikiran saya. Terlintas bahwa ada sebuah serangan, tapi anggapan itu adalah hal terakhir yang saya pikirkan usai dia tidak menjawab telepon dari saya," sambungnya.

Menurut Royal Canadian Mounted Police (RCMP), kematian Blasi akibat serangan hewas buas adalah yang pertama sejak 1983.

Stephanie dan keluarganya, dari kota Edam, Saskatchewan, sering menghabiskan waktu di penginapan terpencil, dan diketahui sudah berpengalaman dalam menerapakan protokol keselamatan dari serangan beruang.

Baca Juga: Bukan Hanya di Laut China Selatan, 340 Kapal Penangkap Ikan Tiongkok Kuasai Kepulauan Galapagos

Esquirol awalnya mencurigai putrinya melakukan panggilan telepon di area terbuka dan jauh dari pepohonan untuk mendapatkan sinyal.

Dia meyakini bahwa beruang itu mendekatinya dari belakang secara diam-diam dari arah hutan. Menurutnya, Blais sudah dipantau oleh hewan buas itu sejak awal kedatangannya.

Saat kejadian, Curtis muncul dan melihat beruang itu, lalu ia menyemprotkan air merica. Namun, itu hanya membuat beruang jantan makin marah, lalu dia menembak beruang itu dua kali.

Baca Juga: Kepindahan Messi dari Barcelona Kian Panas, Inter Milan Jadi Kandindat Terkuat

"Jadi pada saat itu, Stephanie sudah tidak memiliki denyut nadi. Dia memberikan pernapasan mulut, tapi tidak berguna, karena lukanya terlalu parah," tutur Esquirol.

Blais dilarikan ke rumah sakit di kota Buffalo Narrows, lalu dinyatakan meninggal.

Serangan itu lantas memicu perbandingan dengan insiden fatal serupa di wilayah Yukon pada tahun 2018. Ketika seekor beruang grizzly menyerang seorang ibu muda dan putrinya, hanya beberapa meter dari penginapan keluarganya.

Baca Juga: Demi Wujudkan Industri 4.0, Kemenperin Dorong Sektor Kimia, Farmasi, dan Tekstil Berkembang

"Kami merasa lega mengetahui bahwa 30 detik sebelum Stephanie diserang, anak-anaknya sedang bermain. Beruang itu bisa saja menyerang Stephanie, melumpuhkannya, kemudian membunuh kedua anak tersebut, tetapi nyatanya tidak, saya masih bersyukur atas hal itu," kata Esquirol.

Petugas konservasi mengatakan bahwa, pada autopsi beruang yang ditemukan, di perutnya penuh dengan buah blueberry, yang berarti serangan itu bersifat memangsa atau disebut predasi, bukan sebagai tindak defensif.

Kerabat-kerabatnya telah menyiapkan penggalangan dana untuk Blais dan anak-anaknya, memperingati dia sebagai "ibu yang paling penyayang dan paling bersemangat" yang sering berpetualang dan selalu bahagia bersama keluarganya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler