Diklaim Ampuh Sembuhkan Pasien Covid-19, Berikut 5 Rekomendasi Obat untuk Lawan Virus Corona

27 September 2020, 19:01 WIB
Ilustrasi obat-obatan. /pexels/cottonbro /

 

PR BEKASI - Seiring mewabahnya virus corona di seluruh dunia, banyak peneliti yang masih terus berusaha untuk menemukan cara yang paling ampuh untuk melawan virus tersebut.

Hal tersebut terbukti dengan adanya beberapa kali uji coba untuk menemukan vaksin yang tepat.

Uji coba tersebut meliputi dua hingga tiga fase agar mendapat hasil yang nantinya dianggap cukup menjanjikan.

Baca Juga: Vanuatu Sentil Indonesia Soal HAM di Papua dalam Sidang PBB, Diplomat RI: Terus Terang Saya Bingung

Lalu sampai saat ini, apa saja obat Covid-19 yang dapat menjanjikan kesembuhan para pasien yang positif dari virus mematikan ini?

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI, berikut obat yang diklaim bisa menyembuhkan Covid-19;

1. Obat antibodi dari Eli Lilly

Obat pertama dalam daftar ini adalah obat antibodi dari perusahaan Eli Lily, obat ini diklaim dapat mengurangi risiko rawat inap.

Baca Juga: Sejumlah Perumahan Tempat Karyawan Kena Imbas Penyebaran Covid-19 dari Klaster Industri di Bekasi

Antibodi penetral adalah respons alami tubuh terhadap patogen asing.

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, menyebut antibodi penetral sebagai standar emas perlindungan terhadap infeksi virus.

Untuk membuat terapi antibodi, para ilmuwan mencari antibodi paling kuat di antara sekumpulan antibodi, kemudian mengkloning dan memproduksi antibodi tersebut dalam skala besar.

Baca Juga: Kaukus Ekonom Hijau Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Krisis seperti Pandemi Covid-19

Salah satu perusahaan yang mengembangkan obat corona dengan metode antibodi penetral adalah perusahaan Eli Lilly.

Mereka mulai menguji obat antibodi yang disebut LY-CoV555 pada pasien mulai bulan Juni 2020.

Pada dosis 2.800 mg telah berhasil memenuhi target percobaan untuk secara signifikan mengurangi keberadaan SARS-CoV-2 setelah 11 hari.

Baca Juga: 5 Fakta Konser Dangdut yang Digelar di Tengah Lonjakan Covid-19 hingga Datangkan Ribuan Penonton

2. Obat Regeneron

Perusahaan Regeneron memulai uji klinis untuk obat REGN-COV2, campuran dua antibodi, pada bulan Juni, obat ini baru saja memasuki uji klinis utama.

Perusahaan ini berharap mendapatkan data awal pada akhir bulan ini, tetapi hasil awal disebut menguntungkan.

Di antara 30 peserta pertama, termasuk pasien rawat inap dan non-rawat inap, obat intravena tampaknya aman.

Baca Juga: Sarat Kepentingan, Baliho Raksasa #ErickOut Buat Geger Warga Banten

Obat itu juga telah terbukti mencegah dan mengobati virus corona pada hewan.

Koktail antibodi telah menunjukkan cukup potensi untuk dimasukkan dalam salah satu uji klinis acak terbesar di dunia untuk pengobatan potensial Covid-19, yaitu uji coba pemulihan yang dipimpin Universitas Oxford.

3. Obat Actemra

Obat ketiga dalam daftar ini adalah actemra yang dinilai dapat mengurangi kebutuhan akan mesin pernapasan.

Baca Juga: Berita Baik, DKI Jakarta Jadi Provinsi dengan Jumlah Tambahan Pasien Sembuh Covid-19 Terbanyak di RI

Actemra tidak mengurangi kematian di antara pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam uji coba fase 3.

Meski begitu, obat tersebut telah mengurangi kebutuhan akan mesin pernapasan atau ventilator dalam sebuah studi baru pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Selama 28 hari, hanya 12 persen pasien yang menerima obat intravena membutuhkan mesin pernapasan, dibandingkan dengan 19 persen pasien yang mendapat plasebo.

Baca Juga: LIVE STREAMING MotoGP Catalunya Hari Ini, Franco Morbidelli Pimpin Pole Position

Sekitar 85 persen dari hampir 390 peserta dalam penelitian ini adalah hispanik, hitam, pribumi Amerika, serta diidentifikasi dengan kelompok etnis atau ras minoritas lain.

Itu menjadikan uji coba tersebut sebagai studi klinis fase 3 global pertama dari pengobatan Covid-19 yang sebagian besar melibatkan pasien minoritas.

4. Obat Baricitinib

Eli Lily juga meneliti baricitinib atau olumiant sebagai obat Covid-19. Obat itu sebelumnya untuk mengobati orang dewasa dengan rheumatoid arthritis sedang hingga berat.

Baca Juga: Bobby Nasution-Aulia Rahman Lakukan Banyak Pelanggaran Saat Kampanye, Bawaslu: Mereka Tidak Siap

Obat ini termasuk kelas obat anti-inflamasi yang disebut penghambat janus kinase (JAK), yang membantu menenangkan badai sitokin.

Obat yang kemasannya dalam bentuk pil itu menunjukkan harapan awal sebagai obat Covid-19 jika dikombinasikan dengan remdesivir.

Kombinasi obat itu memasuki uji coba fase 3 pada Mei lalu dengan melibatkan lebih dari 1.000 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Isu Gempa Megathrust di Pantai Selatan Jawa Buat Ketar-ketir, BMKG: Warga Harus Tingkatkan Literasi

Minggu lalu, Eli Lily mengumumkan kombinasi obat ini mengurangi waktu pemulihan rata-rata pasien satu hari dibandingkan dengan pasien yang hanya menerima remdesivir.

Hasilnya menempatkan perusahaan selangkah lebih dekat untuk mencari otorisasi darurat dari FDA.

5. Obat Steroid

Analisis WHO menemukan steroid dapat menurunkan angka kematian.

Baca Juga: Buat Kaget Warganet karena Tidak Terdengar Hamil, Titi Radjo Bintang Lahirkan Anak Kedua

Pedoman pengobatan AS telah merekomendasikan pemberian corticosteroid dexamethasone kepada pasien yang menggunakan ventilator atau membutuhkan dukungan oksigen.

Sebuah uji klinis besar di Inggris pada bulan Juni menemukan dexamethasone mengurangi jumlah kematian hingga sepertiga untuk orang yang menggunakan ventilator, dan sebesar 20 persen di antara pasien yang mendapatkan oksigen ekstra.

Sebuah kelompok kerja WHO menganalisis tujuh uji coba acak corticosteroid yang secara total melibatkan lebih dari 1.700 pasien Covid-19 kritis.

Baca Juga: Tujuh Perubahan RUU Cipta Kerja Tengah Digodok, Ini Dampak yang Akan Didapat Pekerja

Beberapa menerima dexamethasone, sementara yang lain menerima hidrokortison atau metilprednisolon.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan lebih sedikit kematian di antara pasien yang menerima steroid dibandingkan dengan mereka yang menerima perawatan standar atau plasebo.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler