Sebelum Bunuh Diri, Bocah 14 Tahun Ini Sampaikan Pesan 'Kembali Dalam 2 Detik'

28 September 2020, 08:29 WIB
Ilustrasi bunuh diri. /PIXABAY/ArtWithTammy

PR BEKASI - Kesehatan mental dalam kehidupan sehari-hari sangatlah dibutuhkan. Psikolog dan psikiater terkadang menjadi tumpuan dari pengobatan penyakit mental yang sulit diselesaikan.

Bertambahnya kasus bunuh diri, kerap terjadi karena ketertutupan dalam menyimpan beban yang dirasakan dan tidak bisa diselesaikan sendiri, sehingga depresi, stres hingga rasa cemas sering membuat orang tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Bagi sebagian orang dan fakta di lapangan, komunikasi bisa menjadi alternatif sederhana bagi keselamatan mental dan jiwa orang lain.

Baca Juga: Masuki Musim Pancaroba, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

Baru-baru ini, seorang ibu telah kehilangan satu putranya yang melakukan bunuh diri. Tracey, ibu anak tersebut, kini merasa menyesal dengan sejumlah rasa bersalah karena tidak tahu penyebab meninggalnya sang anak.

Tracey dan teman dari putranya hanya mengetahui satu petunjuk sebelum Sam Tyler bunuh diri, yaitu kalimat 'kembali dalam dua detik'.

Kejadian ini bermula ketika Tracey harus pergi bekerja di rumah sakit George Eliot, Coventry, Inggris.

Baca Juga: Tahun 2021, Bekasi Akan Punya Pelabuhan Baru Terpadu

Sam Tyler saat itu tampak asik, senang, dan bercanda dengan teman-temannya dengan bermain permainan online di komputer dan memakai headset.

Teman-teman dari Sam mengatakan, Sam saat itu tampak senang dan tertawa bersama, mereka hanya tahu terakhir kali Sam mengatakan kepada mereka 'kembali dalam 2 detik’ dan tidak kembali lagi setelahnya.

"Saat aku pergi kerja malam itu, saat aku keluar rumah, Sam memakai headset, dia tertawa dan bercanda (dengan teman) saat aku pergi, tiga jam kemudian dia meninggal," kata Tracey, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Star, Senin, 28 September 2020.

Baca Juga: Terdapat Potensi Tsunami 20 Meter di Jalur Pantai Selatan, Bamsoet: Pemda Harus Giatkan Mitigasi

Dalam pandangan Tracey, Sam adalah orang yang memiliki segalanya untuk dapat hidup bahagia. Menurut Tracey, Sam adalah putra yang tampan, sangat popular, memiliki kekasih yang cantik, selalu periang dan bercanda.

"Dia memiliki segalanya untuk hidup, tidak ada yang tahu mengapa dia melakukannya (bunuh diri)." kata Tracey.

Sam tidak meninggalkan catatan yang menjelaskan keadaan pikirannya, bahkan malam itu Sam masih membuat rencana untuk pergi memancing di akhir pekan berikutnya, seolah tidak ada niat melakukan bunuh diri.

Baca Juga: Penghujung Kuartal III, Puteri Anetta: Bank Himbara Diminta Akselerasi Penyaluran Stimulus PEN

"Yang terburuk adalah tidak tahu mengapa, apa yang bisa saya lakukan untuk menghentikannya," ucap Tracey.

"Itu masalahnya, ketika anak Anda meninggal karena hal seperti ini, Anda merasa gagal, saya hanya berpikir 'Apa yang saya lewatkan? Saya pasti melewatkan sesuatu'," katanya.

Tracey mengaku sangat kehilangan dan bersedih karena merasa bersalah dan kekecewaan lainnya sehingga dirinya kini meminta para orang tua untuk mengundang anak mereka agar lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka agar kejadian seperti yang dialami Sam tidak terulang.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Detik-detik 'Tsunami' Anggur Merah Melanda Spanyol

Tracey mengatakan tidak ada orang tua yang akan bertanya kepada anak mereka 'apakah mereka akan bunuh diri', tetapi Tracey ingin para orang tua berkomunikasi dan melakukan pengecekan terhadap mental yang dirasakan oleh anak mereka, paling tidak lima menit yang mungkin dapat menyelamatkan hidup mereka.

"Jika semua orang meluangkan waktu sebentar untuk memeriksa kesehatan mental anak mereka, maka mungkin kita bisa menyelamatkan beberapa nyawa." ucap Tracey.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler