Kondisinya Berangsur Pulih, Donald Trump Diperbolehkan Tampil di Publik Mulai Besok

9 Oktober 2020, 12:39 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah diperbolehkan muncul lagi ke publik besok, Sabtu, 10 Oktober 2020. /PIXABAY//geralt/

PR BEKASI – Tenaga kesehatan Gedung Putih mengungkapkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa tampil lagi di depan publik pada Sabtu, 10 Oktober 2020 setelah diketahui kondisinya telah membaik pascaterjangkit COVID-19.

Dr Sean Conley, seorang dokter yang bertugas di Gedung Putih mengatakan, Trump telah dirawat dengan baik, hingga kondisinya saat ini kian membaik.

"Sejak kembali ke Gedung Putih, pemeriksaan fisiknya tetap stabil dan tidak ada indikasi yang menunjukkan perkembangan penyakit," kata dr Sean, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Al Jazeera, Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Buntut Bentrokan Demonstran dan Polisi di Unisba, Rektor Laporkan Secara Resmi ke Kapolda Jabar

Hari Sabtu, kata dr Sean, menandai 10 hari sejak Donald Trump didiagnosis positif COVID-19 pada 1 Oktober. Ia mengatakan, telah mengurus kepulangan Presiden ke Gedung Putih pada waktu itu dengan aman.

Menurut informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, seseorang yang dites positif COVID-19 dapat cepat sembuh dalam 10 hari setelah gejalanya pertama kali muncul.

Asalkan, gejala orang yang terinfeksi tersebut telah membaik dalam kurun waktu 24 jam dengan tanpa gejala demam dan tanpa menggunakan obat penurun demam.

Baca Juga: Kabar Duka, Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Meninggal Terpapar COVID-19

Setelah dinyatakan positif COVID-19, Trump terpaksa membatalkan beberapa agenda menjelang pemilihan Pilpres AS pada 3 November 2020 mendatang.

Namun, sejak Trump kembali ke Gedung Putih awal pekan ini, ia bersikeras bahwa dia baik-baik saja dan ingin kembali lagi mengadakan kampanye.

"Saya ingin melakukan rapat umum malam ini. Saya ingin melakukannya semalam. Jika saya berada di rapat umum, saya akan berdiri sendiri di posisi yang sangat jauh dari semua orang," kata Donald Trump.

Baca Juga: Kabar Duka, Ketua Fraksi Partai Gerindra MPR RI Meninggal Terpapar COVID-19

Kendati demikian, para pengamat mempertanyakan apakah Trump berpotensi menularkan COVID-19, serta menyatakan keprihatinan tentang kedekatannya dengan staf dan orang lain.

Untuk diketahui, lebih dari dua lusin asisten Donald Trump, sekutu politik, dan staf Gedung Putih dinyatakan positif COVID-19. 

"Pada titik ini, tidak ada tes diagnostik yang memberi tahu Anda apakah orang yang terinfeksi tetap menular," kata Dr Benjamin Pinsky, peneliti dari laboratorium virologi Universitas Stanford.

Baca Juga: Ramai Kabar Kominfo Akan Blokir Media Sosial, Warganet Sarankan Pakai VPN hingga Fitur Private DNS

Dr Anthony Fauci, Ahli Penyakit Menular terkemuka AS mengatakan, dua tes laboratorium reaksi berantai polimerase negatif (PCR) berjarak 24 jam adalah faktor kunci dalam menentukan apakah seseorang masih terjangkit COVID-19 atau tidak.

"Jadi, keadaan Presiden sepuluh hari tanpa gejala, dan mereka melakukan tes yang kami bicarakan, maka Anda bisa membuat asumsi, berdasarkan ilmu pengetahuan yang baik, bahwa dia tidak terinfeksi." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler