Saudi Berikan Jutaan Dolar untuk Percepat Normalisasi Sudan dengan Israel

24 Oktober 2020, 20:25 WIB
Bendera Sudan (kiri) dan Israel(kanan). /Al Monitor/

PR BEKASI – Berdasarkan sumber yang berasal dari Sudan dan Mesir, Arab Saudi dikatakan akan memberikan 335 juta dollar atau sekitar Rp4,9 triliun kepada Amerika Serikat (AS) untuk mempercepat normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel.

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman turun tangan setelah Presiden AS Donald Trump menetapkan syarat bahwa Sudan harus membayar kompensasi kepada korban teror sebelum menghapus namanya dari daftar negara AS yang mensponsori terorisme.

Lewat akun Twitternya pada Senin, 18 Oktober 2020, Donald Trump mengatakan hal tersebut sebagai berita besar bagi masyarakat AS.

Baca Juga: Jadi Pahlawan Perang Lawan Covid-19, Presiden Jokowi Sampaikan Terima Kasih Kepada para Dokter

“Berita besar! Sudan setuju untuk membayar 335 juta dollar untuk korban teror AS dan keluarganya. Saya akan mencabut Sudan dari daftar negara sponsor terorisme. Akhirnya, terwujud keadilan untuk rakyat Amerika dan langkah besar untuk Sudan!” kata Donald Trump.

Kompensasi yang dibayarkan oleh Sudan tersebut adalah untuk keluarga dan korban pemboman Kedutaan Besar AS tahun 1998 di Afrika Timur dan serangan terhadap USS Cole, sebuah kapal perusak milik Angkatan Laut AS, di lepas pantai Yaman pada tahun 2000.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor, Sudan sebelumnya telah setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan penghapusan namanya dari daftar negara pendukung terorisme, tetapi terhambat oleh kondisi Trump tentang kompensasi.

Baca Juga: Soroti Penangkapan Gus Nur Atas Dugaan Pelanggaran UU ITE, Fadli Zon: Mirip Zaman Penjajahan

Namun, dikatakan bahwa uang itu tidak akan dibayarkan oleh Sudan sendiri seperti yang dikatakan oleh Perdana Menteri Sudan Abdullah Hamdok, tetapi oleh Riyadh.

Mereka menunjukkan bahwa ada kesepakatan lengkap tentang masalah yang mencakup dukungan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk Sudan yang akan dimulai segera setelah yang terakhir menandatangani apa yang disebut Kesepakatan Abraham.

Pertemuan antara pejabat Sudan di satu sisi dan pejabat Amerika, Israel, UEA, dan Saudi di sisi lain tampaknya menetapkan rincian kesepakatan, tahapan implementasinya, dan janji para mediator.

Baca Juga: Pemimpin Negara Lagi-lagi Jadi Korban, Kini Giliran Presiden Polandia Positif Covid-19

Yang tidak menyenangkan, kesepakatan itu juga mencakup rincian tentang bagaimana mereka akan menangani protes populer yang tak terhindarkan di Sudan setelah pemerintah menyatakan normalisasi hubungan dengan Israel.

Penghapusan Sudan dari daftar terorisme AS adalah langkah besar dalam upaya negara tersebut untuk berintegrasi kembali ke komunitas internasional setelah menggulingkan Presiden Omar Al-Bashir tahun lalu.

Bila kesepakatan tersebut terwujud, Sudan akan menjadi negara Arab kelima yang menormalisasi hubungannya dengan Israel setelah sebelumnya Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, serta UEA dan Bahrain pada 2020.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Tergetkan Indonesia Jadi Produsen Halal Terbesar Dunia di Tahun 2024

Sudan dan Israel mengatakan delegasi mereka akan melakukan pertemuan dalam beberapa pekan mendatang untuk merundingkan kesepakatan kerja sama termasuk di bidang pertanian, penerbangan, dan migrasi.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler