Tercantum dalam Alkitab, Arkeolog Tercengang Usai Temukan Tempat Lahir Peradaban Berusia 6.000 Tahun

- 8 Desember 2020, 20:33 WIB
Peta yang menunjukan wilayah peradaban Mesopotamia kuno.*
Peta yang menunjukan wilayah peradaban Mesopotamia kuno.* /Istimewa

 

PR BEKASI – Para arkeolog asal Inggris dan Prancis dibuat tercengang setelah menemukan apa yang mereka yakini sebagai tempat lahirnya peradaban yang tercantum dalam Alkitab.

Dalam penggalian yang dilakukan di Timur Tengah tersebut, penemuan itu diyakini telah berusia lebih dari 6.000 tahun dan menantang pemahaman tentang bagaimana manusia berkembang. 

Situs yang diduga sebagai tempat lahirnya peradaban tersebut terletak sebagian besar di Irak saat ini, atau yang dahulu kala dikenal dengan nama Mesopotamia

 Baca Juga: IPW Temukan 7 Kejanggalan dalam Tewasnya 6 Laskar FPI, Refly Harun: Belum Tentu Benar Juga si Neta

Mesopotamia adalah bagian dari apa yang disebut wilayah Bulan Sabit Subur yang diketahui terletak di antara Gurun Arab di selatan dan pegunungan Armenia di utara.

Wilayah tersebut diketahui memanjang dari Teluk Persia yang berada di sekitar pembangkit listrik Babilonia sampai ke Laut Mediterania yang sekarang ini merupakan wilayah dari negara Mesir dan Israel.

Alkitab adalah kitab terpenting bagi umat Kristen di seluruh dunia yang di dalamnya menampilkan cerita langsung tentang Mesopotamia dengan kisah yang paling terkenal adalah Pembuangan Babilonia.

Baca Juga: Twitter Selama 2020, Cuitan Bintang Emon hingga Fiersa Besari Jadi yang Terpopuler

Manusia diketahui pertama kali menetap di Mesopotamia pada era Paleolitik dan diyakini bahwa peradaban Sumeria pertama kali terbentuk di Mesopotamia selatan sekitar 4000 SM, atau 6.000 tahun yang lalu.

Selama penurunan Kekaisaran Ottoman dan pertumbuhan kepentingan politik Eropa di Timur Tengah, para penjelajah mulai menemukan kembali peradaban Mesopotamia kuno dan Sumeria

“Di Irak selatan, ada keheningan yang menghancurkan, suhunya sekitar 50C, iklim tidak berubah selama ribuan tahun. Namun pria dan wanita pernah tinggal di sini,” kata narator dalam dokumenter buatan The History Channel yang mengungkapkan temuan kuno tersebut.

Baca Juga: Minta Laskar FPI Segera Sadar dan Bertobat, Pablo Benua: Ingat, HRS Tak Menjamin Kalian Masuk Surga

“Daerah tersebut oleh sejarawan Yunani Polybios dikenal sebagai Mesopotamia. Negara Itu diairi oleh sungai Eufrat dan sungai Tigris. Pada pertengahan abad ke-19, yang kami tahu tentang Mesopotamia kuno adalah apa yang kami baca di dalam Alkitab,” katanya.  

Dalam dokumenter tersebut juga diungkapkan bagaimana keadaan berubah setelah para arkeolog mengungkap "masa lalu yang terkubur" dari apa yang dulunya "tempat lahir peradaban".

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, para arkeolog tersebut kemudian menjelaskan bagaimana air menjadi sumber kehidupan peradaban Mesopotamia kuno.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Pemerintah Jadikan HRS Musuh, Muannas Alaidid: Semua Tetap Sama di Hadapan Hukum

"Air tidak hanya penting untuk kelangsungan hidup, pertanian dan manusia, tetapi juga penting untuk transportasi. Itu adalah area di mana saluran air menjadi jalur pelayaran,” kata salah satu anggota tim arkeolog.

Diketahui, peradaban Mesopotamia kuno memiliki lahan pertanian, akan tetapi kekurangan kayu, batu, dan bijih logam yang dibutuhkan untuk membuat perunggu atau tembaga yang didapatkan oleh mereka dari luar wilayah tersebut.

“sungai menjadi jalur pelayaran yang disukai antara dua lingkungan ekonomi yang saling melengkapi,” katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x