Buat 'Ulah' Lagi, Iran Protes Puisi yang Dibacakan Erdogan dapat Memicu Separatisme

- 12 Desember 2020, 20:19 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme. /Washington Times

PR BEKASI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan ke Azerbaijan. Dalam kunjungannya, ia juga membacakan puisi Azeri-Iran.

Namun, puisi tersebut dinilai akan berpotensi memicu kecenderungan separatis sehingga  Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Turki pada Jumat, 11 Desember 2020 kemarin terkait puisi yang dibacakan oleh Erdogan selama kunjungannya ke Azerbaijan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Erdogan membacakan puisi Azeri-Iran yang berisi tentang pembagian wilayah Azerbaijan antara Rusia dan Iran pada abad ke-19.

Baca Juga: Jawab Tanda Tanya Status Kesehatan Habib Rizieq, Yusri Yunus: Beliau Negatif Covid-19 

Terkait puisi yang dibacakan oleh Erdogan tersebut, Iran mengaku bahwa pihaknya khawatir terkait pernyataan dalam puisi tersebut dapat memicu kecenderungan separatis di antara minoritas Azeri Iran.

"Duta Besar Turki telah diberitahu bahwa era klaim teritorial dan kerajaan ekspansionis telah berakhir," kata Kementerian Luar Negeri Iran di situs webnya, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, pada Sabtu, 12 Desember 2020.

"Iran tidak mengizinkan siapa pun untuk mencampuri integritas teritorialnya," katanya, menambahkan.

Sementara itu, kantor berita Turki Anadolu melaporkan bahwa Duta Besar Derya Ors telah dipanggil oleh wakil menteri luar negeri Iran untuk menyampaikan protes dari Teheran, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Saeed Khatibzadeh.

Baca Juga: MK Resmi Cabut Larangan Memakai Jilbab bagi Anak di Bawah 10 Tahun di Austria 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x