Di sisi lain, Brasil juga tidak sepenuhnya salah. Walaupun puluhan ribu warga China sudah menerima vaksin Covid-19 Sinovac sejak Juni, data-data uji klinis ataupun mekanisme pengesahannya belum pernah dibuka ke publik. Hal itu kontras, pengesahan vaksin Covid-19 Pfizer yang relatif bisa dipantau perkembangannya dan melibatkan unsur eksternal.
Komisi Kesehatan Nasional China belum merespons permintaan konfirmasi soal tudingan Brasil.
Baca Juga: Rizki DA Gerah dengan Warganet yang Ikut Campur Urusan Rumah Tangganya: Adakah Kaitannya dengan Anda
Sementara Sinovac, mereka membalas dengan tautan berita yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 mereka dikembangkan berdasarkan aturan yang berlaku di China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Vaksin tersebut menunjukkan keamanan yang sangat bagus pada uji klinis tahap 1 dan 2," kata sumber yg mengklaim pihak Sinovac. Untuk uji klinis tahap tiga, hal itu digelar di Sao Paulo.
Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, menjanjikan bahwa data-data vaksin Covid-19 Sinovac akan siap pada 23 Desember nanti. Begitu siap, data tersebut akan dipublikasikan untuk mempermudah analisisnya.
Baca Juga: Edy Mulyadi Mangkir dari Panggilan Polisi, Habib Husin: Mestinya Dia Hadir untuk Kebaikan Bersama
Selain vaksin dari Sinovac, Brasil juga memesan vaksin Covid-19 dari Pfizer. Target Brasil relatif sama untuk vaksin garapan Pfizer yakni, siap didistribusikan dan digunakan pada Januari 2021 nanti.***
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Reuters