Data Uji Klinis Belum Pernah Diperlihatkan, Brasil Tuduh China Tak Transparan Soal Vaksin Sinovac

- 16 Desember 2020, 08:16 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac asal China.
Ilustrasi vaksin Covid-19 produksi perusahaan farmasi Sinovac asal China. /nytimes.com

PR BEKASI - Badan regulator obat-obatan Brasil, Anvisa, menuding bahwa otoritas kesehatan China tidak transparan terkait pengesahan vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac yang dinami CoronaVac. 

Mereka mengungkapkan bahwa asal usul vaksin Covid-19 tersebut tidak jelas yang kemudian membuat pihaknya ragu akan efektivitas vaksin Covid-19 tersebut.

"Vaksin Sinovac telah mendapat pengesahan dari China untuk penggunaan darurat sejak Juni lalu. Alasan China mengesahkan penggunaan tersebut tidak transparan dan tidak ada infomasi soal kriteria apa saja yang digunakan China untuk memutuskannya," kata sumber pernyataan Anvisa, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 16 Desember 2020.

Baca Juga: Stafsus Diaz Hendropriyono Buat Survei: 51 Persen mendukung RI Buka Hubungan dengan Israel

Tudingan tersebut tak ayal membuat berbagai pihak khawatir akan kelanjutan pengesahan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi, Sinovac.

Sebab, ia menjelaskan bahwa beberapa negara bagian Brasil sudah memperkirakan vaksin itulah yang paling siap didistribusikan dalam waktu dekat.

Sao Paulo, misalnya, sudah bersiap siap dengan rencana distribusi vaksin Covid-19 yang akan digelar di bulan Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Kalah di Pilpres 2020, Ini yang Akan Dilakukan Donald Trump Setelah Tinggalkan Gedung Putih

Selanjutnya, beberapa pihak menduga bahwa tudingan Anvisa tersebut adalah titipan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Sebab, selama ini, Jair Bolsonaro konsisten menunjukkan ketidaksukaannya terhadap China walaupun vaksin di Brasil bergantung pada mereka juga. Hal itu diperkuat dengan temuan bahwa Anvisa berisi para loyalis Bolsonaro.

Di sisi lain, Brasil juga tidak sepenuhnya salah. Walaupun puluhan ribu warga China sudah menerima vaksin Covid-19 Sinovac sejak Juni, data-data uji klinis ataupun mekanisme pengesahannya belum pernah dibuka ke publik. Hal itu kontras, pengesahan vaksin Covid-19 Pfizer yang relatif bisa dipantau perkembangannya dan melibatkan unsur eksternal.

Komisi Kesehatan Nasional China belum merespons permintaan konfirmasi soal tudingan Brasil.

Baca Juga: Rizki DA Gerah dengan Warganet yang Ikut Campur Urusan Rumah Tangganya: Adakah Kaitannya dengan Anda

Sementara Sinovac, mereka membalas dengan tautan berita yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 mereka dikembangkan berdasarkan aturan yang berlaku di China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Vaksin tersebut menunjukkan keamanan yang sangat bagus pada uji klinis tahap 1 dan 2," kata sumber yg mengklaim pihak Sinovac. Untuk uji klinis tahap tiga, hal itu digelar di Sao Paulo.

Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, menjanjikan bahwa data-data vaksin Covid-19 Sinovac akan siap pada 23 Desember nanti. Begitu siap, data tersebut akan dipublikasikan untuk mempermudah analisisnya.

Baca Juga: Edy Mulyadi Mangkir dari Panggilan Polisi, Habib Husin: Mestinya Dia Hadir untuk Kebaikan Bersama

Selain vaksin dari Sinovac, Brasil juga memesan vaksin Covid-19 dari Pfizer. Target Brasil relatif sama untuk vaksin garapan Pfizer yakni, siap didistribusikan dan digunakan pada Januari 2021 nanti.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x