Jelang Pergantian Presiden AS, Iran: Kami Sangat Senang Pemerintahan Trump Berakhir

- 17 Desember 2020, 10:23 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani.*
Presiden Iran, Hassan Rouhani.* /IRNA

“Seseorang yang melakukan begitu banyak kekejaman, yang merupakan seorang pembunuh, seorang teroris, yang bahkan tidak mengampuni upaya vaksin kami. Ini adalah betapa orang ini kehilangan semua prinsip etika dan kemanusiaan," katanya.

Diketahui, Iran telah berada di bawah sanksi ekonomi yang keras oleh AS sejak 2018 ketika Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 Iran dengan kekuatan dunia.

Baca Juga: Cek Fakta: Tunggakan Tahunan BPJS Kesehatan Dikabarkan Bisa Lunas dengan Bayar Iuran 6 Bulan

Joe Biden telah berjanji untuk mengembalikan AS ke kesepakatan dan mencabut sanksi jika Iran mematuhi persyaratannya.

Tetapi, Joe Biden mengatakan negosiasi diperlukan untuk menangani program rudal Iran dan kegiatan regional, sesuatu yang ditolak Iran.

Hassan Rouhani juga menanggapi apa yang disebut klaim oleh media asing dan lokal yang mengatakan kondisi Iran berbeda dari 2015 untuk negosiasi karena negara itu berada di bawah tekanan lebih.

Baca Juga: Wahidin 'Perang' dengan Ridwan Kamil Soal Kerumunan HRS, Refly Harun: Saling Salah Menyalahkan Ya

Dirinya setuju bahwa kondisinya berbeda tetapi menambahkan mereka lebih menyukai Iran sekarang daripada yang mereka lakukan ketika kesepakatan nuklir sedang diselesaikan.

Hassan Rouhani menambahkan bahwa Iran dulu mengimpor bensin, bensin, gas alam, dan gandum pada tahun 2015, tetapi sekarang mengekspornya.

"Kekuatan kami hari ini bahkan tidak dapat dibandingkan dengan waktu itu," katanya, menambahkan bahwa program rudal, militer, dan nuklir Iran telah menjadi jauh lebih berdaya.***

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah