Sementara, AS, yang hubungannya dengan China tengah memanas, menyamakan perlakuan terhadap Uighur dengan tindakan Nazi Jerman dan menyuarakan kekecewaan karena OKI belum angkat bicara.
Kritik terhadap China juga datang dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sementara pemerintah Malaysia memutuskan tidak akan mengekstradisi orang Uighur kembali ke China.
Baca Juga: Tito Karnavian Resah dengan Imbauan 3M: Saya Sering Komplain, Harusnya Ditambah Jadi 4M
Nanun, China membantah membangun kamp konsentrasi. Mereka mengeklaim kamp-kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk warga Uighur dan berupaya mengurangi daya ekstremisme Islam.
Sebelumnya, diberitakan bahwa etnis Uighur tidak mendapat kebebasan hidup bahkan diperlakukan dengan perlakuan yang dianggap telah melanggar HAM.***