Masih Hidup Usai Racun Novichok Ada di Celana Dalamnya, Alexei Nalvany Klaim Intelijen Rusia Heran

- 22 Desember 2020, 21:29 WIB
Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny yang diracun diduga olwh Badan Intelijen Rusia.
Kritikus anti-pemerintah Rusia, Alexei Navalny yang diracun diduga olwh Badan Intelijen Rusia. /Pavel Golovkin/AP

PR BEKASI - Alexei Navalny, Kritikus anti-pemerintah Rusia, mengklaim bahwa sudah mengetahui bagaimana dirinya diracun dengan Novichok, sebuah racun mematikan yang menyerang sistem saraf. 

Ia menyebutkan bahwa Novichok ditaruh di celana dalamnya agar kemudian masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori di sekitar alat kemaluan.

Kemudian, menurutnya, hal itu terungkap ketika ia mencoba menghubungi orang-orang yang diduga mencoba membunuhnya pada Agustus 2020 lalu. Diketahui bahwa beberapa di antaranya yakni, agen badan intelijen Rusia, FSB.

Baca Juga: Kasus Kian Meningkat, Badan Regulator Eropa Sahkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer 'Darurat'

Dengan pura-pura menyamar sebagai pejabat Dewan Keamanan Rusia, Alexei Navalny mengaku bahwa telah berhasil mengorek sejumlah informasi lewat telepon.

"Saya berbicara dengan salah satu di antaranya selama 49 menit," kata Alexei Nalvany, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 22 Desember 2020.

Kemudian, menurut Nalvany, dirinya tidak hanya menanyakan soal Novichok, tetapi juga soal upaya pembunuhannya.

Dari pernyataannya itu, Navalny mengklaim bahwa telah mendapat informasi bahwa tim eksekutornya pun terheran-heran dirinya masih berhasil bertahan hidup.

Baca Juga: Singgung Menkes Bukan Dokter, dr. Tirta: Harapan Kami Sangat Banyak Pak Budi Gunadi Sadikin!

Sementara, menurut agen yang ditelepon Alexei Navalny, andaikan pesawat yang ditumpanginya tidak mendarat darurat, maka nyawanya sudah pasti akan melayang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Alexei Navalny terkapar akibat ditemukannya Novichok di dalam pesawat tujuan Moskow yang ia naiki. Pilot merespons  cepat situasi itu dengan kembali ke bandara, kemudian segera melarikan Navalny ke rumah sakit terdekat.

"Andai saja lebih lama (Navalny) berada di dalam pesawat, semua mungkin akan berkahir berbeda," kata agen yang dikontak Navalny.

Namun, Rusia belum memberikan balasan atas tuduhan atau klaim terbaru yang dibuat Alexei Navalny. Pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa laporan investigasi soal upaya pembunuhan Alexei Navalny dianggap sebagai tulisan yang lucu.

Baca Juga: Erick Thohir Ingin Lebih Banyak Ibu Jadi Bos BUMN, Dirut Pertamina: Harus Dicapai dengan Pengetahuan

Menurut mereka, laporan investigasi yang dibuat oleh Bellingcat itu hanya menegaskan bahwa ada upaya untuk memojokkan Pemerintah Rusia.

Hal senada dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Pekan lalu ia membantah semua tuduhan bahwa pemerintahannya lah yang ada di balik upaya pembunuhan Alexei Navalny.

Ia pun menuding pemberitan media soal Navalny yang bermodalkan intelijen dari Amerika, yang dibuat untuk menjatuhkan Rusia.

Saat ini, Alexei Navalny, masih mengungsi di Jerman. Di sana, dirinya dirawat pascadiselamatkan dari efek mematikan Novichok. Ia menyatakan akan kembali ke Rusia, namun enggan mengungkapkan kapan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah