Israel Klaim Sudah Lakukan Vaksinasi Covid-19 terhadap 1 Juta Penduduknya

- 3 Januari 2021, 15:24 WIB
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. /The New York Times

PR BEKASI - Vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan seiring dengan kabar yang menyebutkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara di dunia.

Beberapa negara sudah memulai distribusi vaksin Covid-19 terhadap warganya dan beberapa negara lainnya tengah melakukan persiapan.

Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sudah mengorbankan hingga jutaan jiwa manusia di seluruh dunia.

Baca Juga: Iran Rencanakan Balas Dendam: Pembunuh Qassem Soleimani Tidak Akan Aman di Bumi

Israel juga dikabarkan telah melakukan vaksinasi Covid-19, hal tersebut diklaim oleh pemerintah Israel yang menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap satu juta orang atau lebih dari sepersepuluh populasinya.

Menurut peneliti yang berbasis di Oxford, Israel memvaksinasi penduduknya dengan kecepatan yang tak tertandingi negara lain.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Kesehatan Yuli Edelstein memuji vaksinasi yang ke sejuta pada hari Jumat di Umm al-Fahm, kota yang didominasi Arab di utara negara itu.

Baca Juga: Dongkrak Kembali Wisata yang Lesu, KKP: Ribuan Struktur Karang Hiasai Bawah Laut Bali

"Ini kegembiraan luar biasa," kata Netanyahu, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera pada Minggu, 3 Januari 2021.

Namun, Channel 13 News melaporkan pada Kamis lalu, bahwa dari satu juta penduduk itu, sekira 240 orang dilaporkan terinfeksi Covid-19 beberapa hari setelah divaksin.

Selanjutnya, temuan itu menggarisbawahi perlunya setiap orang untuk tetap menjaga diri meski telah divaksin. Alasannya yakni, butuh waktu bagi tubuh mengembangkan antibodi yang efektif melawan virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: Sempat Buron Dua Bulan, Polisi Berhasil Ringkus Tersangka Kasus Penipuan 11 Miliar di Banten

Sementara, penelitian tentang vaksin Pfizer-BioNTech sejauh ini menunjukkan kekebalan terhadap virus baru meningkat sekira 8 hingga 10 hari setelah suntikan pertama. Saat itu tingkat efektivitasnya sekitar 50 persen.

Inilah sebabnya perlu dosis kedua yang diberikan 21 hari setelah yang pertama. Dosis kedua ini memperkuat respons sistem kekebalan terhadap virus dan membuatnya menjadi 95 persen efektif.

Israel telah memberikan dosis pertama vaksin kepada lebih dari 10 persen populasi, menurut Edelstein, kurang dari dua minggu setelah peluncuran kampanye inokulasi.

Baca Juga: Siber Polri Ingatkan Warganet Soal Jejak Digital Pidana dapat Berujung Penyesalan

Dikabarkan bahwa tujuannya adalah untuk memvaksinasi 5.5 juta orang di negara berpenduduk 9.3 juta itu.

Lebih dari 40 persen dari mereka yang berusia di atas 60 tahun di negara ini telah menerima suntikan pertama dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah