Seorang Pria Tinggal di Bandara Selama Tiga Bulan Tanpa Diketahui Petugas, Begini Modusnya

- 20 Januari 2021, 13:29 WIB
Ilustrasi suasana di bandara.
Ilustrasi suasana di bandara. /PIXABAY/Rainer Prang/

Baca Juga: Alkitab Warisan Berusia 127 Tahun Akan Jadi Saksi Sumpah Joe Biden sebagai Presiden AS

Penghalang jalan membuat Trofimov harus tinggal di aula keberangkatan bandara sampai konsulat Estonia dapat memindahkannya ke ruang penumpang pada 1 April 2020.

Kemudian ia membuat camp sementara di ruang tunggu penumpang sampai dia akhirnya berhasil naik penerbangan ke Tallinn, Estonia, pada bulan Juli 2020.

Dia mengatakan nahas,dimulai ketika paspornya diambil oleh staf AirAsia setelah dia terbang dari Bangkok ke Manila dengan maskapai penerbangan pada 20 Maret 2020.

Baca Juga: Rupiah Ikut Menguat Jelang Pelantikan Joe Biden, Ternyata Begini Faktanya

Media Estonia mengabarkan dia bepergian dengan "paspor abu-abu" untuk orang-orang dengan "kewarganegaraan tidak jelas".

Dia menggambarkan pengalaman sulitnya tinggal di bandara, tidur di lantai terminal, makan di food court, dan mencuci di kamar mandi umum.

"Saya penyandang disabilitas, kesehatan saya semakin parah karena kurang gizi, kurang sinar matahari, dan udara segar," ujarnya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenakerjaan Rp2.4 Juta Bakal Dilanjutkan pada 2021? Ini Jawaban Menaker

Situasinya disamakan dengan karakter Tom Hanks dalam film The Terminal tahun 2004 , tentang seorang pria Eropa yang dipaksa tinggal di bandara JFK New York setelah ditolak masuk ke Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: News.com.au


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah