Jepang Akan Perpanjang Keadaan Darurat, Yoshihide Suga Pertimbangkan 8 Wilayah

- 1 Februari 2021, 17:51 WIB
Warga Jepang ketika menjalani aktivitas mereka di tengah pandemi covid-19.
Warga Jepang ketika menjalani aktivitas mereka di tengah pandemi covid-19. /Pixabay/Djedj/Pixabay

Sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Japan Today pada Senin, 1 Februari 2021, pemerintah juga meminta restoran dan bar untuk mempersingkat jam buka mereka.

Pemerintah akan mempertimbangkan untuk mencabut keadaan darurat di Prefektur Tochigi karena adanya penurunan jumlah infeksi.

Namun, itu akan memeriksa apakah akan menambahkan Prefektur Okinawa, tempat virus terus menyebar di pulau-pulau terpencil ke daerah-daerah yang terkena virus darurat.

Di Pulau Miyako, lima perawat yang dikirim dari Pasukan Bela Diri Darat atas permintaan Gubernur Okinawa Denny Tamaki akan mulai bekerja Minggu di fasilitas perawatan tempat infeksi klaster telah terjadi.

Baca Juga: Terjerat Kasus Narkoba, Selebgram Abdul Kadir Ditangkap Polda Metro Jaya

Para perawat dijadwalkan bekerja di sana hingga 13 Februari 2021.

Dalam tujuh hari hingga Jumat, 143 kasus baru dilaporkan terjadi di kota Miyakojima yang meliputi pulau dengan populasi sekitar 55.000, menjadikan jumlah infeksi mingguan per 100.000 orang menjadi 261,78, lebih banyak lima kali lipat dari Tokyo.

Pemerintah Jepang sendiri akan berkonsultasi dengan pakar kesehatan pekan ini untuk menilai apakah jumlah kasus virus korona di dua prefektur yang tersisa, Aichi dan Gifu, telah cukup untuk mencabut keadaan darurat.

Sumber itu mengatakan, kalau Yoshihide Suga menyampaikan, bahwa dia perlu mengamati situasi lebih banyak sebelum membuat keputusan, keadaan darurat bisa tetap berlangsung selama tiga pekan hingga satu bulan.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah