Junta Militer Mynamar Resmi Blokir Akses Internet di Tengah Protes Anti-Kudeta

- 15 Februari 2021, 14:04 WIB
Demonstran anti pemerintahan junta militer di dekat bank sentral di Yangon pada Senin, 15 Februari 2021.
Demonstran anti pemerintahan junta militer di dekat bank sentral di Yangon pada Senin, 15 Februari 2021. /Channel News Asia/Naung Kham

PR BEKASI – Pemerintahan junta militer Myanmar resmi melakukan pemadaman Internet di negara tersebut dan mengerahkan pasukannya di seluruh wilayah pada Senin, 15 Februari 2021.

Hal tersebut dikatakan sebagai tanda-tanda penumpasan yang dikhawatirkan terhadap protes anti-kudeta, beberapa jam setelah pasukan keamanan menembak untuk membubarkan demonstrasi di utara negara itu.

Pemerintah junta militer telah meningkatkan upaya untuk memadamkan kampanye pembangkangan sipil yang sedang berkembang yang menuntut kembalinya pemimpin negara yang digulingkan Aung San Suu Kyi.

Kelompok pemantau NetBlocks mengatakan pemadaman internet yang diperintahkan negara telah membuat Myanmar hampir seluruhnya offline.

Baca Juga: 21 Juta Lansia Akan Mendapat Vaksinasi Covid-19 pada Tahap Kedua di Pertengahan Februari 2021

Baca Juga: Fadjroel Rachman Bantah Jadi Anggota GAR ITB, Rocky Gerung: Harus Sumpah Pocong Supaya Orang Percaya

Baca Juga: 'Pak Lurah’ Dinilai Sudah Tak Mampu Atasi Emosi Rakyat, Rocky Gerung: Kalau Akalnya Sehat Mundur Saja

“Akibat pemadaman internet di seluruh Myanmar membuat terjadi pemadaman informasi di negara ini,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Pasukan di Myitkyina menembakkan gas air mata kemudian menembaki kerumunan yang berkumpul di kota utara untuk menghentikan rumor pemadaman jaringan listrik.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x