Dituding sebagai Ancaman Negara, Ulama Ternama di Arab Saudi Ditahan karena Ajarkan Al-Quran di Rumah

- 17 Februari 2021, 13:35 WIB
Ilustarasi Penahanan
Ilustarasi Penahanan /Pixabay/Espressolia

PR BEKASI - Warga Arab Saudi dikejutkan dengan penahanan seorang ulama ternama, Aisha Al-Muhajiri pada beberapa waktu lalu.
 
Dikabarkan bahwa Aisha Al-Muhajiri telah ditangkap oleh Aparat Kemanan Arab Saudi lantaran ia terus berdakwah dan mengajar Al-Quran di rumahnya, di kota Mekkah.
 
Selain itu, Aisha Al-Muhajiri juga dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah Arab Saudi.
 
 
"Pihak berwenang mendobrak rumahnya (Aisha Al-Muhajiri)," tulis organisasi Prisoners of Conscience di Twitter, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor pada Rabu, 17 Februari 2021.
 
"Alasan penahanannya adalah dia berdakwah dan memberikan kursus Al-Quran di rumahnya," tulisnya, melanjutkan.
 
Diketahui bahwa Prisoners of Conscience adalah organisasi yang fokus melaporkan penangkapan dan penindasan pemerintah Arab Saudi.
 
 
Penindasan yang dimaksud tersebut yakni terhadap aktivis dan tokoh masyarakat.
 
Selanjutnya, ulama berusia 65 tahun itu dikabarkan ditangkap oleh 20 anggota dinas intelijen Saudi.
 
Menurut Prisoners of Conscience, tak hanya mennagkap Aisha Al-Muhajiri, Aparat Keamanan juga menangkap dua wanita lainnya yang tak disebutkan namanya.
 
 
"Satu dari dua wanita itu berusia 80 tahun," kata kelompok itu.
 
"Sementara keluarga wanita lainnya menolak untuk mengungkapkan informasi apapun tentang dia (Aisha Al-Muhajiri)," kata kelompok itu, menambahkan.
 
Selain itu, dilaporkan juga bahwa siapa pun yang menanyakan tentang penahanan atau dakwaan tersebut akan ditangkap.
 
 
Bukan hanya warga atau pihak tertentu, melainkan ancaman itu juga berlaku bagi anak-anak Aisha Al-Muhajiri sendiri.
 
"Kami mengonfirmasi bahwa anak-anak ulama Aisha Al-Muhajiri diancam akan ditahan jika mereka menanyakan tentang dia setelah dia ditangkap," katanya.
 
Kelompok tersebut menunjukkan bahwa Aisha Al-Muhajiri ditahan di Penjara Dhahban dekat kota pesisir Jeddah.
 
 
Sejumlah ulama, aktivis, dan kritikus pemerintah kerap ditangkap selama beberapa tahun terakhir.
 
Dikabarkan bahwa banyak dari tokoh tersebut yang dikenal sebagai reformis.
 
Sehingga, dipandang sebagai ancaman oleh penguasa de facto Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x