Kesal Terhadap Teman Serumah yang Bising, Seorang Pria di Inggris Pilih Dipenjara Selama Lockdown Covid-19

- 19 Februari 2021, 09:52 WIB
ilustrasi pria dalam penjara.
ilustrasi pria dalam penjara. /RODNAE Productions/pexels.com/@rodnae-prod

PR BEKASI - Inggris sempat mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

Selain itu, pemerintah Inggris juga dihadapkan dengan adanya temuan varian baru Covid-19 yang dilaporkan 70 persen lebih mudah menular.

Sehingga, pemerintah Inggris punmemutuskan untuk menerapkan kebijakan pembatasan sosial atau lockdown.

Namun, seorang pria asal Sussex, Inggris, memilih untuk dipenjara saja daripada menjalankan hari-harinya pada saat lockdown.

Baca Juga: Pastikan Seluruh Warga Bisa Divaksin, WHO Imbau Negara Anggota Sumbangkan Vaksin Covid-19 via COVAX

Hal tersebut ia lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan ketenangan selama masa lockdown.

Pria yang belum diketahui namanya itu mengaku bahwa dirinya tidak betah lagi bertahan di rumah selama lockdown Covid-19.

Penyebabnya yakni, ia tinggal serumah dengan rekan yang bising dan menyebalkan.

Baca Juga: Buntut Pemblokiran Outlet Media di Australia, Facebook Dikecam Komunitas Internasional

Sebelumnya, dikabarkan bahwa pria tersebut adalah mantan narapidana di Inggris.

Ia tak lagi dipenjara karena hukumannya diringankan menjadi tahanan rumah.

Namun pada kenyataannya, ia tidak merasakan keringanan apapun setelah diberikan kebijakan itu terlebih pada saat lockdown ini.

Baca Juga: Soroti Masalah Kesejahteraan TNI, Jazuli Juwaini Ajak Menkeu dan Bappenas Cari Solusi

Sehingga, ia merasa kesal bahkan sampai pada satu titik mendatangi langsung kantor Kepolisian Burgess Hill di Sussex.

Dikabarkan bahwa ia datang pada Rabu lalu waktu setempat, untuk dimasukkan ke penjara lagi.

"Saya butuh kedamaian dan ketenangan (bahkan selama masa lockdown)!" kata Inspektur Kepolisian Burgess Hill, Darren Tayor, mengulang apa yang diucapkan pria itu, dikutip oleh Sky News pada Jumat, 19 Februari 2021.

Baca Juga: Segera Hadapi UPA, Hotman Paris Minta Para Calon Advokat Belajar dengan Baik

Tayor juga menyebutkan bahwa pria tersebut terlihat sudah benar-benar kesal dengan rekan serumahnya.

Pria tersebut, lanjut Taylor, terang-terangan memilih masuk penjara lagi dibanding harus menghabiskan waktu lagi dengan rekannya tersebut.

"Dia akan menghabiskan sisa masa hukumannya di penjara," kata Tayor.

Baca Juga: Soroti Program Bansos Pemerintah Indonesia, Peneliti Sebut Efektivitas Tergantung Akurasi Data

Tingkah laku pria itu senada dengan hasil survei yang diterbitkan di Inggris pada Oktober 2020 lalu.

Dalam survei yang digelar oleha King's College London itu, ada sekira 53 persen warga Inggris mengaku kesal dengan tingkah laku orang-orang di sekitarnya selama pandemi Covid-19.

Dilaporkan kurang lebih 25 persen di antaranya berkaitan dengan tindakan terkait lockdown Covid-19.

Baca Juga: Tersebar Rencana KAMI Minta Jokowi Mundur, Ferdinand Hutahaean: Mereka Pikir Mereka Siapa?

Tak hanya itu, bahkan beberapa responden pun mengaku tak lagi berbicara ataupun berhubungan dengan teman mereka.

Karena, diketahui bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai Covid-19.

Sementara itu, hingga kini pria tersebut sudah menjalankan kehidupannya di tahanan.***

Editor: Rinrin Rindawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x