PR BEKASI - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi telah menolak laporan CIA yang dirilis pada Jumat, 26 Februari 2021 yang menduga Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) sebagai dalang pembunuhan Jamal Khashoggi.
Hal tersebut dikatakan oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency.
"Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak penilaian negatif, salah, dan tidak dapat diterima dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
“Kami mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat," tambah dirinya.
Baca Juga: Nurdin Abdullah Terjaring OTT KPK, Andi Arief: Introspeksi Bersama, Kita Ini Bangsa Apa
Baca Juga: Jual Beli Argumen SBY dan Moeldoko, Hersubeno Arief: Kalah Marwah Dibanding SBY
Baca Juga: Jabatan Politiknya Disebut Pemberian SBY, Marzuki Alie: Sesat Pikir, Kucing pun Bisa Menangis Bombay
Laporan CIA telah menegaskan bahwa agennya telah menyimpulkan MBS "menyetujui operasi" untuk menangkap atau membunuh jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki.
Jamal Khashoggi dibunuh dan dimutilasi oleh regu pembunuh Arab Saudi di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul.
Tubuhnya sampai saat ini tidak pernah ditemukan karena setelah dimutilasi potongan tubuhnya dimasukan ke dalam cairan asam sehingga meleleh dan kemudian dibuang di gorong-gorong Istanbul.
"Ini adalah kejahatan yang menjijikkan dan pelanggaran mencolok terhadap hukum dan nilai Kerajaan," kata pernyataan kementerian itu.
Baca Juga: Imbas Banjir, Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Kabupaten Bekasi Amblas
"Kejahatan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan dan otoritas terkait dari lembaga tempat mereka bekerja," kata pernyataan itu.
"Orang-orang yang bersangkutan dihukum dan dijatuhi hukuman oleh pengadilan di kerajaan dan hukuman ini disambut baik oleh keluarga Jamal Khashoggi," tambah mereka.
Laporan CIA tersebut telah ditahan dari pandangan publik oleh mantan Presiden Donald Trump tetapi dirilis oleh Presiden baru Joe Biden.
Joe Biden telah berjanji selama kampanye politik 2020 untuk meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Agen CIA, mendasarkan penilaian mereka tentang peran MBS pada kendali pengambilan keputusan dan keterlibatan langsung penasihat kunci dan anggota detail perlindungan dalam operasi tersebut.
Arab Saudi telah lama membantah MBS memiliki pengetahuan langsung tentang pembunuhan Jamal Khashoggi.
Setelah rilis laporan pada kemarin, pejabat administrasi Joe Biden mengumumkan larangan perjalanan pada 76 warga negara Arab Saudi.
AS juga menjatuhkan sanksi keuangan pada Mayor Jenderal Saudi Ahmad Hassan Mohammad Asiri, orang kepercayaan dekat MBS.
Ditanya tentang penolakan Arab Saudi atas temuan laporan tersebut, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di Washington laporan itu berbicara sendiri.
“Pemerintahan Biden mencoba membawa transparansi untuk masalah ini dan berbagi dengan rakyat Amerika apa yang kami ketahui,” katanya.