Myat Thu, yang bersamanya saat protes, mengenang seorang wanita muda pemberani yang menendang gas air mata hingga memberi kesempatan pengunjuk rasa untuk membersihkan gas air dari mata mereka.
Angel pun menendang balik tabung gas air mata kembali ke arah polisi.
"Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan mengenai Anda," ujar Myat Thu mengenang Angel seperti ditutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters Kamis, 4 Maret 2021.
“Anda terlihat seperti berada di atas panggung. Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," sambungnya.
Myat Thu mengatakan dia dan Angel termasuk di antara ratusan orang yang berkumpul dengan damai di kota kedua Myanmar untuk mengecam kudeta dan menyerukan pembebasan pemimpin yang ditahan Aung San Suu Kyi.
Sebelum penyerangan polisi, video Angel saat berteriak, "Kami tidak akan lari" dan "darah tidak boleh ditumpahkan" sempat beredar.
Baca Juga: 2 Kasus Pertama Covid-19 B117-UK di Karawang Sembuh, Satgas: Masyarakat Diharap Tidak Panik
Polisi pertama memukul mereka dengan gas air mata, kata Myat Thu. Kemudian peluru datang.
Foto yang diambil sebelum dia terbunuh menunjukkan Angel berbaring untuk berlindung di samping spanduk protes, dengan kepala sedikit terangkat.
Semua orang berpencar, kata Myat Thu. Baru kemudian dia mendapat pesan: Seorang gadis telah meninggal.