Mereka juga telah memerintahkan operator TikTok untuk segera menghapus video yang ditakutkan dapat memicu pertumpahan darah kembali di Myanmar
MIDO mengatakan mereka yakin aparat bersenjata Myanmar sekarang berusaha untuk mengembangkan kehadirannya di platform lain.
Baca Juga: Jhoni Allen Sebut SBY 'Tak Berkeringat', Wayan Sugiana: Tanpa Pak SBY, Tidak Ada Partai Demokrat
Sampai artikel ini dibuat, aparat bersenjata Myanmar baik dari kepolisian maupun angkatan darat belum bisa dimintai komentar terkait hal tersebut.
TikTok adalah platform media sosial terbaru yang dibanjiri dengan konten yang mengancam atau ujaran kebencian di Myanmar.
Mereka mengatakan mempunyai pedoman komunitas yang jelas dengan tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan atau informasi salah yang dapat menyebabkan kerugian.
"Kami telah dan terus segera menghapus semua konten yang memicu kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah, dan secara agresif memantau untuk menghapus konten apapun yang melanggar pedoman kami," katanya.
Baca Juga: Video Detik-detik Balita Jatuh dari Lantai 12 Apartemen Berhasil Diselamatkan Kurir Makan di Vietnam
Kebijakan TikTok melarang beredarnya video yang menampilkan senjata kecuali berada di lingkungan yang aman.
TikTok sendiri saat ini masuk dalam daftar 20 aplikasi yang paling banyak diunduh di Myanmar setelah pemerintah juta militer memblokir Facebook pada bulan lalu.