Saat ini, TikTok banyak dipakai oleh para aktivis dan pengunjuk rasa yang menolak kudeta dengan menampilkan tagar #SaveMyanmar yang saat ini sudah mencapai 805 juta penonton.
Facebook, yang tetap populer di Myanmar meskipun ada telah diblokir, telah memperketat pengawasan kontennya sejak dituduh membantu mengipasi kekejaman terhadap minoritas Muslim Rohingya pada tahun 2017.***