PR BEKASI - Setelah sempat disinggung oleh mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Partai Republik di Amerika Serikat mengaku tetap akan menggunakan nama Trump disetiap kesempatan dalam menggalang dana dan materi lainnya.
Hal itu tetap dilakukannya, walaupun Trump melalui surat resminya telah meminta Partai Republik agar berhenti mencatut namanya untuk keperluan tersebut. Tentang surat tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Trump pada Senin, 8 Maret 2021.
Dikirimkan ke Komite Nasional Republik, Kampanye Kongres Nasional Republik, dan Kampanye Senat Republik Nasional pada Jumat lalu, surat Trump tersebut telah menyebabkan peningkatan ketegangan antara dua kubu.
Hal ini juga terjadi akibat upaya Trump selama ini dalam mempertahankan kesintasan politiknya pascapilpres.
Baca Juga: Heboh Isu Penghapusan Pelajaran Agama, Kemendikbud: Kami Tak Pernah Berniat Menghilangkan
Pada Sabtu, 6 Maret 2021, penasehat Trump menyampaikan bahwa mantan Presiden AS tersebut sensitif terkait pencatutan nama dirinya oleh Partai Republik dengan tujuan untuk melakukan pencitraan.
Bukan hanya itu, kekesalan Trump juga bermula saat ketiga instansi Partai Republik tersebut turut memberi dukungan terhadap anggota parlemen dari Partai Republik yang bergabung dengan Republik dalam pemungutan suara untuk memakzulkan dirinya terkait peristiwa penyerbuan Gedung Senat AS Capitol pada 6 Januari lalu oleh massa pro Trump.