Ilmuwan Hongkong Kembangkan Teknologi Deteksi Autisme Lewat Retina Mata, Minimalisir Risiko Pada Anak

- 15 Maret 2021, 18:44 WIB
Ilustrasi retina mata, Ilmuwan Hongkong kembangkan teknologi pemindai retina mata anak untuk deteksi dini autisme anak.
Ilustrasi retina mata, Ilmuwan Hongkong kembangkan teknologi pemindai retina mata anak untuk deteksi dini autisme anak. /PIXABAY/Coyot/PIXABAY

PR BEKASI - Perkembangan teknologi yang berfokus pada bidang kesehatan terus dilakukan, kini datang dari negeri Asia, yaitu Hong Kong.

Melalui pengembangan di bidang kecerdasan buatan, para ilmuwan Hong Kong mengeklaim telah menemukan teknologi untuk mendeteksi adanya autisme pada seorang anak hanya dengan memindai retina mata anak tersebut.

Penggunaan teknologi ini nantinya untuk mendeteksi autisme dini atau risiko autisme melalui retina anak usia enam tahun. Rencananya produk tersebut akan dikomersilkan tahun ini.

Dikatakan oleh profesor di Universitas China Hong Kong, Benny Zee, melalui teknologi pemindaian mata pada anak maka deteksi dini diharapkan dapat menyegerakan anak mendapatkan pengobatan autisme.

Baca Juga: Dirlantas Polda Metro Jaya: Kami Larang Polisi Kawal Konvoi Moge hingga Mobil Mewah 

Baca Juga: Sempat Berkonflik dan Dievakuasi, Suro Tampak Semangat saat Dilepasliarkan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Baca Juga: Siap Maju sebagai Capres di Pilpres 2024, Giring Ganesha: Giring Presiden, Kuliah Gratis!

Terlebih di usia dini tersebut, anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan sehingga risiko autisme diharapkan masih bisa diminimalisir atau dihindari dengan pengobatan secara lebih cepat.

“Pentingnya memulai intervensi dini adalah mereka masih bertumbuh, mereka masih berkembang. Jadi peluang suksesnya lebih besar,” kata Benny Zee, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 15 Maret 2021.

Dalam prosesnya, pemindaian retina akan menggunakan kamera beresolusi tinggi dan perangkat lunak komputer untuk menganalisis beberapa faktor, termasuk lapisan serat dan pembuluh darah yang ada di mata.

Dalam pengujian yang dilakukan terhadap teknologi ini, sebanyak 70 anak, dengan 46 di antaranya adalah autisme, didapati keakuratan teknologi ini mencapai 95.7 persen.

Seluruh anak yang berpartisipasi dalam pengujian memiliki rata-rata usia mulai dari 13 tahun dan yang termuda adalah enam tahun.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x