Subbotin juga mengatakan bahwa pihak Rusia akan mengancam pemblokiran twitter dalam sebulan, kecuali jika pihak Twitter itu memenuhi permintaannya.
“Twitter tidak menanggapi permintaan kami sebagaimana mestinya. Jika situasi terus berlanjut maka akan diblokir dalam sebulan tanpa perintah pengadilan,” ujar Vadim Subbotin dikutip dari kantor berita Interfax
Wakil kepala Roskomnadzor pengawas komunikasi itu mengatakan bahwa Twitter masih bisa menghindari adanya pemblokiran dari Rusia. Pihak Twitter akan mengambil tindakan untuk menghapus konten yang dilarang.
Konten yang dilarang itu seperti pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang serta adanya konten bunuh diri anak.
Di sisi lain platform AS itu sudah berada di bawah tekanan di Rusia setelah dinobatkan pada awal bulan ini sebagai salah satu dari lima platform media sosial yang dituntut karena diduga gagal menghapus unggahan yang mendesak anak-anak untuk mengambil bagian dalam protes ilegal anti-Kremlin.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu lalu menuduh Amerika Serikat menggunakan IT untuk terlibat dalam persaingan tidak sehat dari platform media sosial yang menyensor konten secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu.***