Mohammed Shamsud Douza, wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, mengatakan pihak berwenang berusaha mengendalikan kobaran api.
Pengungsi Rohingya di kamp-kamp tersebut mengatakan banyak rumah yang terbakar dan beberapa orang tewas, tetapi baik pihak berwenang maupun UNHCR tidak dapat memastikan jumlah kematian. Penyebab kebakaran sampai saat ini belum diketahui.
Lebih dari satu juta Rohingya tinggal di kamp-kamp di Bangladesh Selatan.
Mereka melarikan diri dari Myanmar pada 2017 dari tindakan keras yang dipimpin militer yang menurut penyelidik PBB dilakukan dengan "niat genosida" meski tuduhan itu dibantah Myanmar.
Zaifur Hussein, seorang pengungsi berusia 50 tahun yang lolos dari kebakaran tetapi kehilangan tenda, mengatakan dia yakin puluhan orang mungkin telah terbunuh dan pagar di sekitar kamp membuat sulit untuk melarikan diri.
“Ketika kami di Myanmar kami menghadapi banyak masalah, mereka menghancurkan segalanya,” kata Zaifur.
“Sekarang itu terjadi lagi,” sambungnya.
Seorang pemimpin Rohingya di Cox's Bazar, sebidang tanah yang berbatasan dengan Myanmar di tenggara Bangladesh, mengatakan dia melihat beberapa mayat.
Baca Juga: Habib Reza: Mereka yang Paksa Habib Rizieq Akan Saya Paksa Juga di Hari Kiamat Masuk Neraka
"Ribuan tenda terbakar habis," kata Mohammed Nowkhim kepada Reuters.