Saking Dahsyatnya, Ilmuwan Sebut Ledakan Beirut Sebanding dengan Dampak Letusan Gunung Berapi

- 25 Maret 2021, 15:26 WIB
Kepulan asap terlihat di lokasi ledakan di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020.
Kepulan asap terlihat di lokasi ledakan di Beirut, Lebanon 4 Agustus 2020. / Reuters/ Mohamed Azakir

PR BEKASI - Awal Agustus 2020 lalu, Dunia dikejutkan dengan berita ledakan di sebuah Pelabuhan Beirut, Lebanon.

Ledakan yang membuat Lebanon berduka itu merupakan salah satu ledakan non-nuklir terbesar yang disebabkan oleh manusia, yang menyebbabkan ratusan manusia lainnya tewas, ribuan terluka, dan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal.

Saking dahsyatnya ledakan, guncangannya sampai
dirasakan ke beberapa negara, sensor sejauh Tunisia dan Jerman mendeteksi gemuruh yang dalam, dan stasiun seismik sekitar 500 kilometer merekam getarannya.

Sekarang ternyata ledakan Beirut diketahui juga menyebabkan lapisan atmosfer tertinggi berguncang.

Baca Juga: Waktu Awal Subuh Mundur 8 Menit, Muhammadiyah Harap Dapat Ditaati Warganya

Baca Juga: Isu Penghinaan Persidangan di Kasus HRS Berembus, Margarito Kamis: Saya Tertawa Terbahak-bahak

Baca Juga: Sebut Impor Beras Bukan Solusi Tepat, Mardani Ali Sera: Mengorbankan Petani dalam Negeri

Para peneliti dari Institut Teknologi Nasional India, Rourkela, dan Universitas Hokkaido di Jepang mengukur gangguan listrik di tingkat ionosfer, menemukan bahwa ledakan itu sebanding dengan dampak dari banyak letusan gunung berapi.

Ilmuwan Bumi dan Planet, Kosuke Heki dari Universitas Hokkaido, mengatakan bahwa mereka menemukan gelombang ledakan bergerak ke ionosfer.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Science Alert


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x