Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, mengatakan mengenai tinjauan kebijakan Korea Utara.
Yakni akan dilakukan dalam konteks strategi pemerintah di China, satu-satunya sekutu utama Korea Utara dan mitra dagang terbesar mereka.
Baca Juga: Penting! Simak 4 Tips membeli Kendaraan Manfaatkan Momentum PPnBM 0 persen
“Kegiatan militer Korea Utara setelah menegaskan kembali hubungan dengan Beijing menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana China terlibat dalam penghindaran sanksi dan mungkin memungkinkan ancaman rezim Kim ke wilayah tersebut,” ujarnya.
“Ini akan meningkatkan seruan di AS dan di tempat lain untuk memberikan sanksi kepada perusahaan China yang terlibat dalam perdagangan gelap,” sambung dia.
Setelah pertemuan yang awalnya mendorong antara Kim dan Trump berubah menjadi kebuntuan berkepanjangan terkait denuklirisasi.
Pyongyang telah menunggu waktunya sejak Biden menjabat dan secara resmi tidak mengakui pemerintahan baru sampai minggu lalu.
“Peluncuran rudal Korea Utara terbaru ini kemungkinan besar merupakan reaksi terhadap sikap Biden yang meremehkan dan tampaknya menertawakan uji coba rudal akhir pekan mereka," kata Harry Kazianis, direktur senior studi Korea di Pusat Kepentingan Nasional di Washington.
Korea Utara sejatinya dilarang mengembangkan rudal balistik berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB, dan berada di bawah berbagai sanksi internasional atas program senjatanya.