Masjid tersebut juga pernah diubah menjadi penjara dan kemudian diubah menjadi kamp militer pada kesempatan lain.
Demikian pula, masjid lain bernama Dizdar Mustafa Aga beberapa kali mengalami pengubahan, mulai dari penjara, kamp militer, dan gudang.
Pada tahun 1923, setelah dipugar, masjid ini digunakan sebagai Museum Seni Hias Nasional.***