WHO: Pandemi Covid-19 Belum Dapat Berakhir Dalam Waktu Dekat

- 13 April 2021, 19:22 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memprediksi pandemic Covid-19 masih belum bisa berakhir dalam waktu dekat ini. /EPA-EFE/Fabrice Coffrini.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memprediksi pandemic Covid-19 masih belum bisa berakhir dalam waktu dekat ini. /EPA-EFE/Fabrice Coffrini. /

PR BEKASI – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi pandemi Covid-19 yang pertama kali terjadi di Wuhan, China akhir 2019 lalu belum dapat berakhir dalam waktu dekat ini.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers pada Senin, 12 April 2021.

"Kebingungan dan rasa puas diri dalam menangani Covid-19 berarti pandemi masih jauh dari selesai," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Selasa, 13 April 2021.

Baca Juga: Simpel, Tiga Resep Makanan dan Minuman ala Tiktok untuk Menu Buka Puasa Ramadhan

Namun, dirinya menambahkan saat ini para hal kesehatan di seluruh dunia sudah mulai dapat mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Tetapi untungnya hal tersebut dapat dikendalikan dalam beberapa bulan dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang terbukti ampuh," katanya.

WHO beharap pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama setahun lebih tersebut dapat segera usai agar masyarakat dunia dapat kembali berkegiatan secara normal.

Baca Juga: Keras! Irwan Fecho: Penguasa Sibuk Pencitraan Seolah-olah Dekat dan Selalu Didukung Rakyat

"Kami juga ingin melihat masyarakat dan ekonomi dibuka kembali, dan perjalanan serta perdagangan dapat kembali dilanjutkan," katanya.

Tedros Adnahom Ghebrevesus mengatakan dirinya optimis pandemi Covid-19 dapat segera dihentikan menyusul kasus penularan akibat virus tersebut sudah mulai mengalami penurunan.

"Pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. Tapi kami punya banyak alasan untuk optimis. Penurunan kasus dan kematian selama dua bulan pertama tahun ini menunjukkan bahwa virus ini dan variannya dapat dihentikan," katanya.

Baca Juga: Konsultan Pernikahan Ungkap Tips Pasangan Selama Bulan Ramadhan agar Tetap Harmonis

Menurutnya, penularan Covid-19 terjadi apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Diketahui, virus Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, pada 1 Desember 2019 dan mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia di awal 2021.

Saat ini, India diketahui telah melampaui Brazil untuk menjadi negara yang mencatat jumlah total infeksi Covid-19 tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga: Desak Erick Thohir Pecat Dede Budhyarto, Arief Munandar: Kalau Gak Bisa, Pak Jokowi Harus Pecat Menteri BUMN

Hal tersebut terjadi saat negara itu berjuang melawan gelombang kedua yang massif dengan memberikan sekitar 105 juta dosis vaksin di antara populasi 1.4 miliar.

Ketua tim WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa pandemi itu tumbuh secara eksponensial.

"Kasus mengalami peningkatan sembilan persen kasus minggu lalu, peningkatan tujuh minggu berturut-turut, dan peningkatan kematian lima persen," katanya.

Baca Juga: Niat Salat Witir Arab, Latin, Beserta Arti Lengkap dengan Ketentuannya dan Doa Setelah Salat Witir

Tedros Adnahom Ghebrevesus mengatakan bahwa di beberapa negara, meskipun pencegahan Covid-19 terus berlanjut, restoran dan klub malam penuh dan pasar terbuka serta penuh sesak dengan sedikit orang yang melaksanakan protokol kesehatan.

"Beberapa orang tampaknya berpikir bahwa jika mereka masih muda, tidak masalah jika mereka tertular Covid-19." katanya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah