Berkah Bulan Suci, Yerusalem Dipenuhi Dekorasi Bernuansa Ramadhan Saat Warga Palestina Berpuasa

- 13 April 2021, 20:28 WIB
Seorang pria menyalakan lampu untuk dekorasi di sebuah gang di Kota Tua Yerusalem sebagai bagian dari persiapan bulan suci Ramadhan saat pembatasan penyakit Covid-19 mereda di seluruh negeri 11 April 2021.
Seorang pria menyalakan lampu untuk dekorasi di sebuah gang di Kota Tua Yerusalem sebagai bagian dari persiapan bulan suci Ramadhan saat pembatasan penyakit Covid-19 mereda di seluruh negeri 11 April 2021. /REUTERS / Ammar Awad/REUTERS

PR BEKASI - Lentera beraneka warna dan hiasan bernuansa Ramadhan menghiasi jalan-jalan Yerusalem pada Senin, 12 April 2021.

Kini warga Palestina bersiap untuk menyambut Bulan Suci yang lebih bebas dari sebelumnya saat pembatasan Covid-19 ketat tidak berlaku lagi.

Menjelang Ramadhan yang dimulai pada Selasa 13 April 2021, suasana di Kota Tua jauh lebih menyenangkan daripada tahun lalu ketika salat sempat ditunda di Kubah Batu dan Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Baca Juga: WHO: Pandemi Covid-19 Belum Dapat Berakhir Dalam Waktu Dekat 

Meskipun Yerusalem masih belum dikunjungi turis asing, tampak jauh lebih banyak orang yang berkeliaran di Kota Tua itu sehingga toko-toko di sana masih tetap dilaporkan ramai.

Seorang pembeli di sana, Mohammad Abu Sbeih, menuturkan kepada Reuters, Covid-19 sempat membuat situasi di sana terpuruk.

“Gara-gara virus corona, situasinya buruk bagi para pedagang dan masyarakat,” kata Sbeih seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 13 April 2021.

“Sekarang dengan vaksinasi Covid-19, situasinya membaik,” sambungnya.

Baca Juga: Sehat dan Praktis, 3 Resep Lauk Ini Bisa Anda Buat Ketika Sahur 

Israel telah memasukkan warga Palestina di Yerusalem Timur dalam peluncuran vaksin yang cepat.

Tetapi tidak jelas apakah warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki akan tetap dapat datang ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan, seperti tahun-tahun sebelumnya.

Seorang pejabat militer Israel mengatakan tidak ada keputusan yang dibuat tentang izin liburan.

Situasi ini mungkin diperumit oleh kecepatan vaksinasi yang dilakukan oleh otoritas Palestina jauh lebih lambat daripada di Israel, yang menghadapi seruan internasional untuk memastikan bahwa warga Palestina diinokulasi.

Baca Juga: PP Muhammadiyah: Tidak Mudik sebagai Bentuk Simpati Atas Perjuangan Nakes 

Di Tepi Barat yang diduduki oleh Otoritas Palestina mengatakan akan mengizinkan lebih banyak toko buka pada malam hari dan memberi izin salat Tarawih diadakan di masjid.

Kecuali pada hari tersibuk dalam seminggu yakni pada hari Jumat ketika salat dipaksakan  berlangsung di luar.

Namun, otoritas setempat juga memberlakukan jam malam Covid-19 untuk pergerakan antara kota, desa, dan kamp pengungsi.

Mereka juga melarang restoran mengadakan buka puasa. Hal ini membuat toko-toko yang menjual kue-kue manis membuka pintunya kepada pelanggan, dengan mengatakan mereka hanya bisa melakukan pengiriman dan tidak bisa makan di tempat.

Baca Juga: Dituding Jadi 'Kompor' Panasnya Hubungan Lesty Kejora dan Siti Badriah, Dokter Kecantikan Ini Minta Maaf 

Di Gaza, pembeli memenuhi pasar meskipun infeksi harian meningkat tiga kali lipat baru-baru ini.

Hal ini memaksa otoritas kesehatan Gaza untuk menutup sekolah, memberlakukan jam malam dan melarang pertemuan besar, tetapi gagal total.

"Tahun ini, kami membawa barang-barang dari Mesir dan China, dan jumlah pengunjung sangat banyak," kata pemilik toko Hatem El-Helo saat pengeras suara menggema dengan lagu-lagu Mesir merayakan Ramadhan.

“Orang ingin membawa kegembiraan ke dalam rumah mereka,” sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x