Diprediksi Bakal Terjadi Perang Saudara Seperti di Suriah, PBB: Myanmar Menuju Konflik Besar-Besaran

- 14 April 2021, 09:30 WIB
Tentara Thailand menghentikan kapal yang mengangkut warga Myanmar yang melarikan diri dari junta militer di Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, 30 Maret 2021, PBB mengatakan Myanmar sedang menuju konflik perang saudara seperti yang terjadi di Suriah.
Tentara Thailand menghentikan kapal yang mengangkut warga Myanmar yang melarikan diri dari junta militer di Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand, 30 Maret 2021, PBB mengatakan Myanmar sedang menuju konflik perang saudara seperti yang terjadi di Suriah. /Soe Zeya Tun/REUTERS

Junta militer membalasnya dengan serangan udara yang dilaporkan telah membuat ribuan warga sipil mengungsi.

"Militer tampaknya bermaksud untuk meningkatkan kebijakan kekerasan yang kejam terhadap rakyat Myanmar, menggunakan persenjataan kelas militer dan tanpa pandang bulu," kata Michelle Bachelet.

Baca Juga: Banyak Pengeluaran di Bulan Ramadhan? Begini Tips Cermat Mengatur Keuangan dari Ahli

Dirinya mengatakan hal tersebut sama dengan apa yang terjadi di Suriah 2011 lalu dimana perang saudara dimulai yang sampai sata ini telah menewaskan hampir 400.000 orang dan memaksa lebih dari enam juta orang meninggalkan negara itu.

"Ada gema yang jelas tentang Suriah pada tahun 2011. Di sana juga, kami melihat protes damai bertemu dengan kekuatan yang tidak perlu dan jelas tidak proporsional," katanya.

Menurutnya, sikap junta militer Myanmar yang mengangkat senjata melawan rakyatnya sendiri menyebabkan beberapa etnis mengangkat senjata, diikuti oleh spiral kekerasan yang menurun dan meluas dengan cepat di seluruh negeri.

Baca Juga: Cegah Pemudik Jelang Larangan Mudik, Polda Metro Jaya Bakal Jaga 16 'Jalan Tikus' di DKI Jakarta

Michelle Bachelet menunjukkan bahwa pendahulunya, Navanethem Pillay telah memperingatkan pada tahun 2011 terkait suriah.

"Kegagalan komunitas internasional untuk menanggapi dengan tekad yang bersatu bisa menjadi bencana bagi Suriah dan sekitarnya yang menyebabkan hal mengerikan terhadap warga sipil," katanya,

Kantor HAM PBB menyebutkan mereka mempunyai fakta yang dapat menunjukkan junta militer melepaskan tembakan dengan granat berpeluncur roket, granat fragmentasi dan tembakan mortir di kota Bago, Myanmar akhir pekan lalu.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x