Soroti Kondisi Pandemi Covid-19 di India, WHO Sebut Jika Lengah Bisa Terjadi di Sejumlah Negara

- 27 April 2021, 11:33 WIB
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus soroti kondisi pandemi Covid-19 di India dan  sebut jika lengah bisa terjadi di sejumlah negara.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus soroti kondisi pandemi Covid-19 di India dan sebut jika lengah bisa terjadi di sejumlah negara. /Reuters

 

PR BEKASI - Kasus positif Covid-19 melonjak naik di beberapa negara.

Hal tersebut tentu menjadi ancaman bagi masyarakat di seluruh negara saat ini.

Meskipun program vaksinasi Covid-19 tengah dilakukan, akan tetapi ancaman pandemi belum usai.

Bahkan baru-baru ini kondisi pandemi Covid-19 di India tengah menjadi sorotan dunia.

Baca Juga: Disebut Belum Ada Izin, Habib Rizieq Shihab Mengaku Belum Dapat Penyuluhan Kemenag Soal Izin Pondok Pesantren

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin, 26 April 2021 buka suara terkait kasus Covid-19 di India yang pecah rekor dan kian meningkat.

Dalam kesempatan tersebut, Tedros juga mengatakan bahwa WHO akan segera bergegas untuk mengatasi krisis Covid-19 di India yang semakin mengkhawatirkan dan menjadikannya hotspot terbaru pandemi.

"Situasi di India luar biasa memilukan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.

Baca Juga: Selamat! UI Juarai Kemitraan di Asia Tenggara versi THE Impact Rankings 2021

Dia berbicara ketika India memerangi gelombang bencana virus corona yang telah membanjiri rumah sakit, dengan krematorium bekerja dengan kapasitas penuh.

Lonjakan dalam beberapa hari terakhir telah melihat keluarga pasien turun ke media sosial untuk meminta pasokan oksigen dan lokasi tempat tidur rumah sakit yang tersedia, dan telah memaksa ibu kota New Delhi untuk memperpanjang penguncian selama seminggu.

"WHO melakukan segala yang kami bisa, menyediakan peralatan dan pasokan penting," kata Tedros.

Baca Juga: Ketahuan Tak Pakai Masker saat Rapat, Perdana Menteri Thailand Ini Kena Denda Rp2,4 Juta

Dia mengatakan, badan kesehatan PBB antara lain mengirimkan "ribuan konsentrator oksigen, rumah sakit lapangan bergerak prefabrikasi dan persediaan laboratorium."

AS dan Inggris bergegas menggunakan ventilator dan bahan vaksin untuk membantu India mengatasi krisis, sementara sejumlah negara lain juga menjanjikan dukungan.

Sejak virus yang menyebabkan Covid-19 pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir 2019, penyakit itu telah menewaskan lebih dari 3,1 juta orang dari setidaknya 147 juta yang terinfeksi, menurut penghitungan dari sumber resmi yang dikumpulkan oleh AFP.

Tedros pada hari Senin menyesalkan bahwa jumlah kasus baru global telah meningkat selama sembilan minggu terakhir berturut-turut.

Baca Juga: Kewalahan Tangani Lonjakan Kasus Covid-19, WHO: Situasi di India Sangat Memilukan

"Singkatnya, ada hampir banyak kasus di seluruh dunia minggu lalu seperti dalam lima bulan pertama pandemi," ungkapnya.

Amerika Serikat tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampak, dengan sekitar 572.200 kematian dan lebih dari 32 juta infeksi, diikuti oleh Brasil dan Meksiko.

Tetapi India, di tempat keempat, dalam beberapa hari terakhir telah mendorong beban kasus global, sebagaimana diberitakan Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Jadi Hotspot Terbaru Pandemi, WHO Sebut Situasi Covid-19 di India 'Luar Biasa Memilukan'".

Baca Juga: Cek Segera! Berikut Link Pendaftaram BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta untuk Wilayah Jakarta Selatan

Negara, yang telah mencatat lebih dari 195.000 kematian, mencatat 2.812 kematian baru dan 352.991 infeksi baru pada hari Senin saja - jumlah korban tertinggi sejak dimulainya pandemi.

"Pertumbuhan eksponensial yang telah kami lihat dalam jumlah kasus benar-benar mencengangkan," kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, kepada wartawan.

Dia memperingatkan bahwa India tidak unik, dengan menunjukkan bahwa sejumlah negara telah melihat "lintasan peningkatan penularan yang serupa".

"Ini bisa terjadi di sejumlah negara ... jika kita lengah. Kami berada dalam situasi yang rapuh," katanya.*** (Nur Annisa/Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Pangandaran Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x