Baca Juga: Putus Dominasi Juventus, Inter Milan Juara Baru Serie A 2020-2021 Berkat Racikan Antonio Conte
Wilayah tersebut merupakan dua provinsi di Republik Demokratik Kongo yang paling parah terkena dampak ketidakstabilan.
Mereka khawatir tentang kekuasaan lebih lanjut yang diberikan kepada tentara, yang telah berulang kali dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Juru bicara pihak berwenang Patrick Muaya membela pilihan tersebut, dengan mengatakan Targetnya adalah untuk segera menyelesaikan ketidakamanan yang membunuh sesama penduduk kita di bagian negara itu setiap hari.
Lebih dari 2.000 warga sipil telah tewas oleh tim bersenjata Kongo dalam 12 bulan terakhir, berdasarkan data PBB.***