Selain itu sembilan gedung bertingkat tinggi juga ikut diratakan oleh serangan udara Israel, termasuk menara al-Jalaa.
Kemudian kantor dari berbagai perusahaan produksi media dan kantor berita internasional ikut dihancurkan, termasuk Associated Press, Al-Jazeera, dan Middle East Eye.
"Saya menjalankan misi untuk melakukan serangan udara dengan perasaan bahwa menghancurkan menara adalah cara untuk melampiaskan rasa frustasi atas apa yang terjadi pada kami dan atas keberhasilan kelompok di Gaza," kata seorang pilot Israel kepada Channel 12.
Baca Juga: Sering Mimpi Istri Berzina dengan Orang Lain? Hati-hati, Ternyata Ada kaitannya dengan Setan
"Kami gagal menghentikan tembakan roket dan membahayakan kepemimpinan kelompok-kelompok ini, jadi kami menghancurkan menaranya," ucapnya.
Diketahui bahwa Pilot tersebut telah diidentifikasi sebagai Mayor D dalam laporan itu.
Israel juga mengatakan bahwa faksi bersenjata Palestina di Jalur Gaza telah meluncurkan hampir 4.000 roket, dengan menewaskan 12 orang dan melukai ratusan lainnya di Israel.
Sementara itu Menteri Luar Negeri AS dalam kunjungannya di Yerusalem mengatakan, akan mengisi kembali sistem pertahanan udara Iron Dome Israel setelah pertempuran tersebut.
Hal tersebut disambut baik oleh PM Israel Benjamin Netanyahu dengan mengucapkan terima kasih atas dukungan AS untuk hak Israel untuk membela diri selama eskalasi.***